Universitas Airlangga Official Website

Mengenal Program Studi Magister Ilmu Linguistik FIB UNAIR

FIB NEWS – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR) memiliki misi untuk mencetak generasi unggul yang memiliki kompetensi di bidang bahasa, sastra, serta budaya. Dalam mendukung pengembangan keahlian bidang kebahasaan, FIB UNAIR menyediakan program studi lanjutan (pascasarjana) Magister Ilmu Linguistik. Berdasarkan Surat Keputusan Pendirian Program Studi Nomor 12611/UN3/KR/2013, program Magister Ilmu Linguistik FIB UNAIR resmi berdiri pada 12 September 2013. Meski masih tergolong baru, program studi tersebut telah terakreditasi Internasional FIBA tahun 2020 dan terakreditasi unggul dari BAN-PT. 

Kurikulum Pengajaran

Program Studi Magister Ilmu Linguistik menyediakan tiga minat ilmu yang dapat ditekuni mahasiswa, yakni bahasa dan budaya, pengajaran bahasa, dan penerjemahan. Prof. Dr. Ni Wayan Sartini, S.Hum., M.Hum selaku Ketua Program Studi menyebut bahwa kurikulum pengajaran disusun secara sistematis dan terperinci dengan memfokuskan pemahaman pada tiga minat ilmu. 

“Pada awal perkuliahan mahasiswa belajar tentang Linguistik Korpus, Kajian Wacana, Teori Kebudayaan, Linguistik Kontemporer. Pada semester selanjutnya mahasiswa dapat memilih minatnya apakah ke bahasa dan budaya, pengajaran, dan penerjemahan. Cuma saja beberapa tahun belakangan ini karena dosen-dosen dalam bidang penerjemahan ada yang pensiun dan beberapa sedang menempuh pendidikan lanjut maka minat penerjemahan sementara ditunda dulu,” jelasnya. 

“Pada minat-minat tersebut diberikan mata kuliah yang berkaitan dengan bahasa dan budaya seperti Linguistik Kebudayaan, Pragmatik Lintas Budaya dan sebagainya. Begitu juga di minat pengajaran, diberikan mata kuliah untuk memperkuat kompetensi mahasiswa dalam bidang pengajaran bahasa khususnya bahasa Inggris,” imbuhnya.

Dalam rangka mengikuti perkembangan dunia yang mengarah pada digitalisasi, mahasiswa Magister Ilmu Linguistik juga dapat memilih mata kuliah pilihan yang terkait dengan bahasa dan masyarakat digital, serta pengajaran bahasa dengan media digital. 

Kerjasama Nasional dan Internasional 

Sesuai dengan program internasional universitas, prodi Magister Ilmu Linguistik mengadakan kerjasama internasional yang dilakukan melalui berbagai skema. Mulai dari menerima mahasiswa asing dari beasiswa dan jalur-jalur yang disiapkan oleh universitas, program double degree, joint class, dan beberapa kegiatan lain. Lebih lanjut, Prof Wayan menambahkan bahwa kerjasama juga dilakukan dengan mengundang akademisi dari universitas luar negeri. 

“Untuk ke depan Magister Ilmu Linguistik akan menginisiasi program double degree dengan universitas di luar negeri. Beberapa tahun lalu program studi ini sudah ada double degree dengan Asia University Taiwan,” pungkasnya.

Selain kerjasama internasional, kerjasama nasional juga dilakukan dengan seluruh program studi linguistik di seluruh Indonesia  yaitu Asosiasi Program Magister Linguistik Indonesia (APMALI) serta universitas yang tidak tergabung dalam APMALI. Tidak hanya itu, kerjasama dilakukan dengan HPI yaitu Himpunan Penerjemah Indonesia, Balai Bahasa Jawa Timur dan beberapa komunitas lainnya.

Kegiatan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat

Jenjang S2 ditempuh oleh mahasiswa yang ingin melanjutkan studinya, sehingga sebagian besar para mahasiswa juga sudah bekerja. Meski bersamaan dengan jadwal mahasiswa yang padat tersebut, Magister Ilmu Linguistik tetap menyediakan berbagai kegiatan untuk mengembangkan soft skill dan hard skill mahasiswanya. Kegiatannya meliputi penulisan artikel, mewajibkan mahasiswa mengikuti berbagai seminar baik di tingkat nasional maupun internasional dengan dana bantuan fakultas, juga melaksanakan program kerja Himpunan Mahasiswa Magister Ilmu Linguistik (HIMALINGUA). 

“Prodi secara rutin mendatangkan dosen tamu dalam perkuliahan baik dari dalam negeri maupun dari universitas luar negeri. Prodi juga rutin mengundang alumni yang telah bekerja untuk sharing berbagai hal baik mengenai pekerjaannya maupun terkait penelitian-penelitian yang pernah dilakukan,” ungkap Prof Wayan. 

Magister Ilmu Linguistik juga memiliki rancangan program pengabdian masyarakat berupa penyuluhan terkait dengan identifikasi perundungan verbal (bahasa) serta pelatihan bahasa inggris di objek wisata sejarah Surabaya. Melalui kegiatan Pengmas tersebut, Prof Wayan berharap Program Studi Magister Ilmu Linguistik dapat berkontribusi positif terhadap masyarakat.

“Sesuai dengan visi dan misi Program Studi Ilmu Linguistik, diharapkan lulusannya mampu menerapkan prinsip dasar pengetahuan dan keterampilan kebahasaan khususnya di minat ilmunya, menerapkan keterampilan tersebut untuk kegiatan produktif dan pelayanan masyarakat, terbuka dan tanggap terhadap perkembangan IPTEKS dan lingkungan sosial budaya masyarakat, melakukan penelitian atau menghasilkan karya di bidang keahlian dengan menggunakan metode ilmiah dan teknologi modern serta mampu mengkomunikasikan dan mempertanggungjawabkan hasilnya sesuai kaidah ilmiah, serta bekerja mandiri berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama menempuh pendidikan dengan menerapkan etika serta menjaga nama baik almamater,” pungkasnya. 

Penulis: Arina Nida