Peserta Kunjungan Lapangan Seannet sedang mencicipi jajanan di Peneleh Gang VI (foto oleh Alfian Rizal Andre Ciputra)
Penulis : Ilma Arrafi Nafi’a
Hari ke tiga, Minggu (12/2) peserta Seannet diajak berkunjung ke Kampung Peneleh. Diawali dengan kunjungan ke makam-makam Belanda, peserta kemudian digiring menuju perkampungan warga tepatnya di Balai RW III dan Gang 6. Di sana, ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menyambut dengan antusias. Beberapa tawaran aktivitas seperti cooking class, exhibition of sketches, exhibition of student activity photos digelar. Selain itu, terdapat jamuan kudapan yakni kue-kue tradisional yang terkenal di Peneleh seperti kue pukis, kue lapis, hingga wedhang phokak.
Menurut penuturan Ibu Dida, Wakil Ketua PKK RW III wedhang phokak sendiri biasanya disajikan saat terdapat kegiatan jalan santai, jalan sehat, atau aktivitas beramai-ramai yang membutuhkan kekuatan fisik.
“Wedhang ini sendiri punya khasiat banyak karena berasal dari berbagai rempah-rempah seperti jahe, cengkeh, hingga bunga lawang. Salah satunya, bisa menyembuhkan masuk angin.” Tuturnya.
Seorang peserta asal Thailand, Boonanan Pan Natakun, mengungkapkan ketagihannya dengan rasa wedhang ini. Ia mengatakan bahwa sekalipun terasa sedikit pahit tapi ia menyukainya, minuman semacam ini memang cocok untuk dirinya yang menyukai rerempahan.
Selain dapat menikmati kudapan tradisional, para peserta SEANNET juga dimanjakan dengan berbagai pajangan sketsa dan foto hasil karya remaja setempat yang mengabadikan kegiatan, hingga bangunan-bangunan bersejarah di sana.
Di sela-sela menikmati jamuan, para peserta juga dipersilakan untuk melakukan kegiatan membuat kue tradisional. Namun beberapa peserta justru memilih menonton siaran video mengenai sejarah dan informasi yang ada di Kampung Peneleh.
Kesan para peserta dari kegiatan ini ialah sangat atraktif. Para peserta yang beberapa di antaranya memiliki fokus di bidang saintek dan teknik akhirnya memperoleh ketertarikan mempelajari bidang humaniora. Salah satunya ialah peneliti asal Timor Leste, Hendriketa, yang tengah menempuh gelar doktoral di bidang Teknik Pengairan, ia mengungkapkan dengan mengikuti kegiatan semacam ini ia dapat mencapai tujuan-tujuan penelitian serta menyerap pengetahuan yang selama ini tidak pernah ia geluti, yakni manusia dan kebudayaan. (il)