Universitas Airlangga Official Website

Selenggarakan Pameran dan Diskusi Peristiwa Mei 98 Lewat Mata Kuliah Antropologi Pembangunan

SURABAYA – ADM WEB | Rabu (17/05/2023) dalam mata kuliah antropologi pembangunan telah diselenggarakan sebuah pameran mengenai peristiwa Mei 98. Kegiatan ini dilaksanakan di Museum Etnografi FISIP UNAIR dengan mengangkat judul “Yang (Tak Pernah) Hilang Dalam Memori Kolektif”. Selain pameran kegiatan juga diisi dengan sesi diskusi dengan beberapa narasumber diantaranya yaitu Dr. Pinky Saptandari EP Dra., M.A selaku dosen mata kulaih antropologi pembanguanan, Dandik Katsujasungkana teman dari Herman dan Bimo, Antonio Carlos yaitu seorang relawan Gemasukma, dan Dr. Yudayana.

Dalam sebuah sambutan Dr. Lucy Dyah H., S.Sos., M.Kes. menyampaikan bahwa, “kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap tahunnya, tujuannya supaya mahasiswa tahu peristiwa Mei 98 dan punya pemahaman.” Selain itu Pinky juga menyampaikan tujuan dari kegiatan ini. “Kalau kita hanya kuliah di kelas saja rasanya itu menjadi kering, menjadi biasa biasa saja, maka kita butuh satu yang luar biasa,” ujar Pinky. “Untuk menjadi luar biasa harus menjadi manusia yang luar biasa yang berfikirnya tidak hanya satu kotak saja tetapi harus berfikir diluar kebiasaan. Di luar kebiasaaan bukan berarti yang aneh tetapi menjadi sesuatu yang bisa menginspirasi,” imbuhnya.

Pameran dilaksanakan dengan memasang poster-poster mengenai peristiwa Mei 98 diantaranya poster potret hilangnya Herman dan Bimo. Herman dan Bimo merupakan seorang aktivis peristiwa Mei 98 yang keberadaannya tidak diketahui hingga saat ini. Dalam diskusi para narasumber menceritkan bagaimana situasi yang terjadi pada saat itu. Bermula dari krisis ekonomi karena terjadinya inflansi, kemudian menjadi krisis politik hingga peristiwa hilangnya Herman dan Bimo. “Dari turunkan harga jadi turunkan Soeharto,” ujar Dandik. Dari adanya pameran dan diskusi ini mahasiswa menjadi memiliki pengetahuan dan dapat mengamalkan semangat juang dari peristiwa Mei 98.

Artikel ini merefleksikan Sustainable Development Goals (SDGs) PBB point ke-4 Quality Education dan ke-16 peace, justice, and strong institution. (DAA).