Pencabutan gigi menyebabkan resorpsi fisiologis tulang alveolar baik secara horizontal maupun vertikal. Resorpsi tulang alveolar dapat terjadi akibat adanya infeksi pada soket pasca pencabutan. Kondisi iskemik pada area bekas pencabutan memungkinkan bakteri dapat tumbuh optimal. Salah satu komplikasi umum setelah pencabutan gigi adalah osteitis alveolar (“soket kering”), disertai dengan pembekuan darah yang tidak terintegrasi dengan baik pada soket alveolar yang mengakibatkan nyeri parah pasca operasi. Prevotella adalah genus yang paling sering ditemukan pada soket dengan dan tanpa osteitis alveolar (masing-masing 22% dan 18%). Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis prospektif dan studi laboratorium eksperimental in vivo.
Penelitian α-mangostin sebagai antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri jenis P. intermedia (ATCC25611) dengan nomor katalog R3602016 diproduksi oleh Thermo Scientific, Inc. US. Lima puluh sampel kultur P. intermedia dipilih secara acak. Metode difusi kemudian digunakan untuk menilai aktivitas antibakteri senyawa α-mangostin. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi α-mangostin yang menghasilkan zona hambat pertumbuhan P. intermedia dengan diameter mendekati kelompok kontrol positif adalah konsentrasi α-mangostin 100% kemudian 50%, 25%, dan 12,5%. Sedangkan konsentrasi α-mangostin yang menghasilkan zona hambat pertumbuhan bakteri P. intermedia dengan diameter sama dengan kelompok kontrol negatif adalah konsentrasi α-mangostin sebesar 6,25%, 3,125%, 1,56%, dan 0,78%. α-mangostin mempunyai aktivitas efektif melawan pertumbuhan bakteri P. intermedia.
PENULIS: Andra Rizqiawan, drg., Sp.BM., Ph.D.
Link Artikel: Exploring the antibacterial potency of α-mangostin against Prevotella intermedia through the diffusion method