Universitas Airlangga Official Website

Potensi Antibakteri Ekstrak Kulit Durian Montong terhadap Penghambatan Pertumbuhan Bakteri Penyebab Karies Gigi

Ilustrasi Kulit Durian Montong (sumber: www.youngontop.com)

Karies merupakan salah satu permasalahan pada jaringan keras gigi. Ada empat etiologi karies, yaitu: host, substrat, mikroorganisme, dan waktu. Karies merupakan masalah yang dialami oleh hampir 50% penduduk dunia, sekitar 3,58 miliar orang di dunia pernah mengalaminya. Indonesia merupakan negara dengan persentase karies yang sangat tinggi. Hal ini terlihat pada tahun 2019 prevalensi karies di Indonesia mencapai 88,8%. Prevalensi karies tertinggi di Indonesia terjadi pada kelompok umur 55 sampai 64 tahun dengan angka 96,8%.

Karies dapat dicegah dengan rutin membersihkan rongga mulut, seperti menyikat gigi dua kali sehari pada pagi dan sore hari serta mengurangi konsumsi bahan yang mengandung glukosa dan sukrosa. Selain itu, karies juga dapat diatasi dengan restorasi gigi yang menggunakan material komposit. Namun bahan ini juga mempunyai kelemahan yaitu dapat menyebabkan karies sekunder bila pengisiannya tidak tepat. Oleh karena itu diperlukan suatu bahan yang dapat mencegah terjadinya karies.

Streptococcus mutans (S.mutans) merupakan bakteri patogen gram positif penyebab karies gigi. Bakteri menempel pada permukaan gigi dan kemudian melakukan metabolisme mengubah glukosa menjadi ATP dan asam laktat. Asam laktat menyebabkan demineralisasi secara bertahap hingga membentuk lesi karies. S.mutans akan menempel pada permukaan gigi, terutama pada plak gigi, yaitu biofilm multispesies yang terbentuk pada permukaan keras jaringan gigi.

Hal ini memungkinkan bakteri lain menempel pada gigi dan membentuk biofilm kariogenik sehingga menyebabkan demineralisasi tanpa remineralisasi pada gigi, hingga terjadi karies gigi. Kondisi ini memerlukan solusi, salah satunya dapat menggunakan bahan alami yang memiliki daya antibakteri untuk menghambat atau membunuh bakteri S.mutans.

Salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan adalah kulit durian montong. Durian merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat populer di Asia Tenggara. Tanaman yang mempunyai nama latin Durian zibethinus murray ini juga merupakan salah satu tanaman yang ada di kawasan ini. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi salah satu pusat keanekaragaman durian.

Durian merupakan salah satu jenis tanaman herbal. Beberapa manfaat yang terdapat pada durian antara lain kaya akan vitamin A, C, dan D terutama pada bagian akar dan batangnya, sehingga berfungsi sebagai antioksidan. Selain itu, durian juga kaya akan zat besi pada daunnya sehingga mampu melancarkan aliran darah.

Ilustrasi Kulit Durian Montong (sumber: www.youngontop.com)

Selain itu, durian juga mengandung zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak pada buahnya, sehingga berfungsi sebagai sumber energi, mempercepat perbaikan sel dan jaringan, serta cadangan makanan dalam tubuh. Berdasarkan uji fitokimia yang telah dilakukan. Penelitian yang dilakukan menemukan bahwa kulit durian mengandung bahan aktif yang bersifat anti bakteri yaitu flavonoid (4,01%), saponin (2,61%), dan tanin (3,84%). Kemampuan ekstrak kulit durian dalam menghambat pertumbuhan sekaligus membunuh S.mutans, karena kulit durian mempunyai bahan aktif yang berperan sebagai anti bakteri diatas.

Hasil penelitian ini membuktikan ekstrak kulit durian montong yang mengandung bahan aktif flavonoid, tanin dan saponin mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans, dengan MIC pada konsentrasi 22,5% dan MBC pada konsentrasi 45%, menurut penelitian sebelumnya bahwa ekstrak etanol kulit durian montong dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif Staphylococcus aureus pada konsentrasi hambat minimal 10%. Penelitian lain juga menjelaskan bahwa ekstrak kulit durian montong dapat secara efektif menghambat pertumbuhan bakteri baik gram negatif maupun gram positif, dengan kandungan senyawa antibakteri yang dimilikinya.

Penulis: Dr. Anis Irmawati, drg., M.Kes.