Inflamasi merupakan suatu respon jaringan vaskular terhadap infeksi maupun kerusakan jaringan dengan mendatangkan sel dan molekul pertahanan tubuh dari peredaran darah ke lokasi yang diperlukan untuk mengeliminasi penyebab yang mengganggu. Mekanisme terjadinya inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan atau sel terhadap suatu rangsangan atau cedera. Obat antiinflamasi yang biasa digunakan, yaitu antiinflamasi steroid dan antiinflamasi nonsteroid. Banyaknya efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh antiinflamasi steroid dan nonsteroid ini membuat masyarakat cenderung beralih ke pengobatan tradisional menggunakan tanaman-tanaman yang diduga memiliki khasiat sebagai antiinflamasi.
Ada beberapa tanaman yang dipercaya oleh masyarakat atau secara empiris dapat mengobati inflamasi, salah satunya kulit pisang kepok (Musa balbisiana). Kulit pisang kepok menghasilkan kandungan senyawa flavonoid, saponin dan triterpenoid. Secara tradisional, tanaman ini digunakan untuk mencerahkan kulit, meredakan bengkak, melembapkan kulit, menyamarkan noda bekas jerawat, psoriasis dan menghilangkan kutil. Pemilihan kulit pisang sebagai bahan alam karena adanya kandungan senyawa flavonoid yang dapat berpotensi sebagai antiinflamasi. Akan tetapi, eksplorasi tanaman ini masih terbatas sehingga dilakukan penelitian in vivo untuk mengetahui potensi dan dosis efektif ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa balbisiana) sebagai antiinflamasi.
Kulit pisang kepok yang telah kering diblender hingga terbentuk serbuk halus lalu ditimbang 500 g kemudian dilakukan proses maserasi dengan pelarut etanol 70%. Selanjutnya, serbuk halus direndam selama 3 hari dan diaduk setiap hari kurang lebih 15 menit hingga homogen. Setelah itu, dilakukan penguapan hingga diperoleh ekstrak kental kulit pisang kepok. Pembuatan gel diawali dengan mengembangkan gelling agent yaitu karbopol 940 dalam 10 ml air pada suhu 70oC, setelah mengembang ditambahkan trietanolamin (TEA) kemudian digerus sebentar dan selanjutnya ditambahkan gliserin dan propilenglikol, setelah itu ditambahkan air
sebanyak 20 mL kemudian diaduk hingga homogen. Formula sediaaan gel dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa balbisiana) yaitu 2%, 4%, dan 8%.
Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan menggunakan metode uji edema kaki tikus, dengan menggunakan alat pengukur volume kaki yaitu plestimometer yang diisi dengan air raksa. Metode ini menginduksi pembentukan edema buatan pada telapak kaki tikus dengan menggunakan karagenan 1% sebagai penginduksi edema pada semua kelompok perlakuan. Metode ini dipilih karena merupakan metode yang sederhana, mudah dilakukan dan sering dipakai. Keuntungan dari penggunaan karagenan sebagai penginduksi edema adalah tidak bersifat analgetik serta tidak mengakibatkan kerusakan jaringan, dan karegenan merupakan penginduksi yang melepaskan mediator awal dari proses inflamasi. Setelah proses pelepasan mediator inflamasi, terjadi edema yang mampu bertahan selama 6 jam dan berangsur-angsur berkurang dalam waktu 24 jam setelah injeksi. gel ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa balbisiana)konsentrasi 8% memiliki daya antiinflamasi sebesar 50%, konsentrasi 4% memiliki daya antiinflamasi sebesar 42,9%, dan konsentrasi 2% memiliki daya antiinflamasi sebesar 28,3%. Efek antiinflamasi dari gel ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa balbisiana) diduga karena adanya senyawa flavonoid. Secara insiliko, flavonoid memiliki aktivitas antiinflamasi yaitu dengan menghambat produksi sitokin pro-inflamasi seperti IL-1β, IL-6, dan TNF-α. Hasil penelitian uji aktivitas antiinflamasi ini menunjukkan semakin meningkat konsentrasi gel ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa balbisiana)semakin meningkat juga daya antiinflamasi atau aktivitas antiinflamasinya. Konsentrasi 8% memiliki daya antiinflamasi sebesar 50% dalam menghambat edema. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa gel ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa balbisiana) memiliki aktivitas antiinflamasi, dan konsentrasi 8% memiliki daya antiinflamasi yang paling efektif.
Penulis: Elly Mayangsari, Arifa Mustika, Nurdiana Nurdiana, Saka Ardhayudicva
Judul dan link artikel jurnal scopus yang dituliskan menjadi opini :
Potency antiinflammatory of ethanol extract gel of Kepok banana peel (Musa balbisiana)