Universitas Airlangga Official Website

Potensi Kurkumin Setelah Latihan Intensitas Tinggi

Potensi Kurkumin Dalam Menurunkan Kadar Pemicu Radang (NF-kB) Setelah Latihan Intensitas Tinggi
Photo by IDN Times

Latihan intensitas tinggi seperti latihan ketahanan merupakan komponen penting dari keseluruhan program kebugaran bagi atlet dan orang yang aktif secara rekreasi. Latihan intensitas tinggi baik untuk meningkatkan massa otot, namun kerusakan otot yang di induksi oleh latihan dan nyeri otot dapat membatasi kinerja setelah sesi latihan.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa nyeri otot mencapai puncaknya 24 jam setelah latihan. Sehubungan dengan fenomena tersebut, saat ini sekitar 30 juta orang di seluruh dunia yang mengalami nyeri otot biasanya diobati dengan obat anti-inflamasi nonsteroid. Pemberian obat anti-inflamasi nonsteroid setelah olahraga mempunyai efek menghambat hipertrofi dan kekuatan otot. Akibatnya pemberian obat anti-inflamasi nonsteroid justru akan meniadakan hasil latihan yang dilakukan. Latihan dengan intensitas tinggi akan meningkatkan sinyal Nuclear Factor-kappa B (NF-κB) sehingga akan memicu inflamasi. Sedangkan nyeri otot disebabkan oleh peningkatan kadar sitokin pro-inflamasi yaitu Tumor Necrosis Factora-alpha (TNF-a) dalam darah sebagai respons terhadap kerusakan otot.

Salah satu bahan alami yang terkandung dalam kunyit adalah kurkumin. Kurkumin terkenal dengan senyawa aktifnya yang memiliki aktivitas anti-inflamasi. Kandungan kurkumin mampu menghambat inflamasi dengan memodulasi sinyal NF-κB dan blokade sinyal TNF-α dengan mengaktifkan respon protein pada otot. Kurkumin telah banyak digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan VO2 max. Selain itu, kurkumin telah banyak digunakan dalam dunia medis untuk mempercepat penyembuhan luka. Sampai saat ini, kurkumin belum pernah dilaporkan menimbulkan efek samping pasca olahraga. Namun saat ini belum diketahui efek kurkumin dalam menurunkan sinyal NF-κB setelah latihan intensitas tinggi pada orang yang tidak terlatih. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kurkumin terhadap salah satu zat pemicu radang yaitu serum NF-κB setelah latihan intensitas tinggi.

Sebanyak 20 pria sehat berusia antara 20-30 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Setelah itu, subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu Kelompok K1 dengan plasebo dan Kelompok K2 dengan dosis kurkumin 400 mg yang diberikan 24 jam setelah latihan. Subyek melakukan pemanasan dan melakukan latihan intensitas tinggi berupa latihan squad dan leg press dengan intensitas 80-90% dari kemampuan maksimal. Latihan ini dilakukan dalam empat set 10 repetisi dengan waktu pemulihan sekitar 60 detik antar set. Pada hari kedua, 24 jam setelah latihan intensitas tinggi, dan pada hari ketiga, 48 jam setelah latihan intensitas tinggi, seluruh subjek diambil sampel darahnya. .Sampel darah dianalisis di laboratorium.

Hasil penelitian ini melaporkan bahwa kelompok yang diberikan kurkumin setelah latihan intensitas tinggi menurunkan kadar NF-kB serum secara signifikan dibandingkan dengan kelompok plasebo. Tujuan terapeutik kurkumin pada inflamasi karena pentingnya NF-kB dalam regulasi dan ekspresi TNF-a yang merupakan penyebab nyeri otot. Temuan penelitian ini didukung oleh studi eksperimental yang dilakukan oleh Fatolahi et al. (2020) tentang pengaruh kurkumin terhadap ekspresi NF-kB pada tikus yang diinduksi dengan meminum etanol. Dalam penelitian tersebut, kurkumin dapat menurunkan kadar NF-kB secara signifikan. Sebuah studi literatur baru-baru ini oleh Peng et al. (2021)  melaporkan bahwa kurkumin bekerja dengan menekan sekresi sitokin proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, IL-17, dan TNF-a.

Dapat disimpulkan bahwa pemberian kurkumin 400 mg setelah latihan intensitas tinggi dapat menurunkan kadar NF-kB serum. Mengurangi kadar NF-kB diyakini dapat mengurangi sitokin pro-inflamasi seperti TNF-a dan berkaitan erat dengan nyeri otot setelah berolahraga. Pada penelitian selanjutnya, kami sangat menyarankan untuk memeriksa biomarker inflamasi lainnya, seperti TNF-a dan Interleukin.

Penulis: Dr. Novadri Ayubi, S.Or. M.Kes. dan Dr. Lilik Herawati, dr., M.Kes.

Link: https://doi.org/10.47197/retos.v57.103902

Baca juga: Produk Gel Pisang Atasi “Mood Swing” Atlit Perempuan yang Mengalami Pre Menstrual Syndrome (PMS)