Universitas Airlangga Official Website

Pre-Freezing pada 10 cm di Atas Permukaan Nitrogen Cair Selama Delapan Menit Menghasilkan Kualitas Semen Kambing Sapera Terbaik

Permukaan Nitrogen Cair Selama Delapan Menit Menghasilkan Kualitas Semen Kambing Sapera Terbaik. (Foto: Dok. Penulis)

Kambing Sapera merupakan kambing perah persilangan antara kambing Saanen jantan (tipe perah) dengan kambing Peranakan Etawa betina (tipe dwiguna). Kambing persilangan diharapkan memiliki sifat komplementer berupa produksi susu yang tinggi dari breed Saanen dan adaptasi tropis yang sangat baik dari kambing Peranakan Etawa. Produksi susu kambing Sapera sehari berkisar 2-4 liter. Kandungan vitamin A, B3. B6, B12, dan D pada susu kambing lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi. Susu kambing mengandung butiran lemak yang lebih kecil dan homogen sehingga mudah dicerna.

Inseminasi Buatan (IB) merupakan teknik yang diharapkan dapat mempercepat peningkatan populasi kambing Sapera. Dengan perkawinan alami, satu ejakulasi seekor pejantan hanya dapat mengawini seekor betina birahi, sedangkan dengan teknik IB memungkinkan semen dari satu kali ejakulasi dapat digunakan untuk menginseminasi beberapa puluh ekor kambing betina birahi. Selain itu, semen beku dapat digunakan untuk IB hingga beberapa tahun setelah pengumpulan semen dari pejantan dan dapat melayani area yang luas. Sayangnya, semen beku kambing Sapera belum tersedia. Laporan tentang pembekuan semen kambing Sapera juga belum dipublikasikan. Salah satu tahapan dalam semen beku adalah pre-freezing, yaitu semen yang telah ditambah dengan bahan pengencer diadaptasikan pada suhu dingin sebelum dimasukkan ke dalam nitrogen cair. Pada pre-freezing, straw yang telah diisi semen diletakkan pada uap nitrogen cair pada jarak tertentu selama 10 menit. Sepengetahuan kami, belum ada laporan tentang jarak yang tepat antara posisi straw dan permukaan nitrogen cair selama tahap pre-freezing untuk mendapatkan kualitas terbaik dari sperma kambing sapera.

Penelitian ini menggunakan kambing Sapera jantan berumur ±1,5 tahun. Semen kambing ditampung menggunakan vagina buatan kemudian dilakukan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis untuk menentukan kelayakannya apakah dapat diproses menjadi semen beku. Selanjutnya, semen diencerkan menggunakan tris kuning telur dan dilanjutkan proses gliserolisasi dengan konsentrasi 6%, dan equilibrasi pada suhu 5ºC selama 1 jam. Setelah itu proses berlanjut ke filling dan sealing straw menggunakan metode manual. Langkah selanjutnya penempatan jarak straw P1 (10 cm dari permukaan nitrogen cair), P2 (11 cm dari permukaan nitrogen cair), P3 (12 cm dari permukaan nitrogen cair), P4 (13 cm dari permukaan nitrogen cair), P5 (14 cm dari permukaan nitrogen cair) dan P6 (15 cm dari permukaan nitrogen cair), kemudian dibekukan selama dua hari dalam nitrogen cair (suhu –196ºC). Pencairan kembali (thawing) dilakukan pada suhu 37ºC selama 30 detik dilanjutkan pemeriksaan motilitas, viabilitas, dan abnormalitas morfologi spermatozoa.

Berdasarkan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis semen segar kambing Sapera pada penelitian ini, sampel semen memenuhi syarat untuk diolah menjadi semen beku. Kualitas semen pasca thawing tertinggi diperoleh pada kelompok pre-freezing dengan jarak 10 cm dari straw ke permukaan nitrogen cair, dengan rata-rata motilitas 41,75 ± 2,06 % viabilitas 49,00 ± 0,82 % dan abnormalitas 4,75 ± 0,96 %. Penelitian lebih lanjut disarankan menggunakan jarak kurang dari 10 cm antara straw dengan permukaan nitrogen cair, berdasarkan parameter kualitas spermatozoa yang lebih banyak (motilitas, viabilitas, kelainan morfologi, kadar malondialdehid, keutuhan membran plasma, dan kapasitas antioksidan total).

Penulis: Zehansyah Al Ghifari Pasha

House of Pet Malang, Ruko Sukarno Hatta Business Centre, Jalan Soekarno Hatta Kav. 22, Malang, Jawa Timur, Indonesia

Artikel ilmiah hasil penelitian ini sudah terbit pada OVOZOA : Journal of Animal Reproduction (https://e-journal.unair.ac.id/OVZ/index) suatu jurnal ber-Bahasa Inggris yang diterbitkan atas kerjasama antara Universitas Airlangga (http://210.57.208.200/) dengan Asosiasi Departemen Reproduksi Veteriner Indonesia (ADERVI) dan Asosiasi Reproduksi Hewan Indonesia (ARHI). Artikel dapat di akses melalui tautan: https://e-journal.unair.ac.id/OVZ/article/view/32289

Disarikan dari artikel:

Pasha ZA, Agustono B, Saputro AL. 2022. Pre-freezing on 10 cm above Liquid Nitrogen surface for eight minutes resulted the best of Sapera goat semen quality. Ovozoa 11:27-33.