Universitas Airlangga Official Website

Prehipertensi yang Berkaitan dengan Kebiasaan Minum Kopi dan Kualitas Tidur

Prehipertensi yang Berkaitan dengan Kebiasaan Minum Kopi dan Kualitas Tidur
Ilustrasi Secangkir Kopi (sumber: thestatesman.com)

Prehipertensi merupakan kondisi tekanan darah sebelum hipertensi dimana tekanan darah sistolik menunjukkan antara 120- 139 Hg dan tekanan distolik antara 80-89 mHg.  Mahasiswa sering mengerjakan tugas dengan jarak waktu pengumpulan yang pendek sehingga membutuhkan penyelesaian dalam waktu yang cepat, karena mempunyai kebiasaan menunda mengerjakan tugas. Hal ini karena kurangnya manajemen waktu sehingga harus menggunakan waktu tidur di malam hari. Penundaan engerjakan tugas juga disebabkan masalah konsentrasi.  

Gangguan Kesehatan mental adalah hal yang mengganggu konsentrasi dalam mengerjakan tugas . Sumber gangguan ini berasal dari gangguan interaksi dengan orang sekitarnya sehingga tidak dapat bekerja sama, akibatnya tidak tahu informasi yang diperlukan dalam mengerjakan tugas akibat penyelesaian tugas tertunda.  Gangguan interaksi sosial bisa juga terjadi di kalangan mahasiswa karena permasalahan teman dekat, mudah tersinggung karena tidak dihargai hasil pekerjaannya baik oleh teman dalam kelompok tugas ataupun dosen. Komunikasi yang lancar diperlukan dalam menyampaikan buah fikiran sehingga orang yang diajak bicara mudah memahami. Gangguan komunikasi ini menyebabkan susana mood menjadi terganggu sehingga untuk memulai pekerjaan tidak dapat dilakukan. Akibatnya, karena waktu pengumpulan yang sudah hampir habis maka tubuh dipaksa melakukan konsentrasi.

Minum kopi adalah hal yang sering dilakukan agar bisa konsentrasi sehingga pekerjaan bisa selesai. Kebiasaan minum kopi menyebabkan kualitas tidur terganggu. Pada dasarnya tidur merupakan keadaan yang dapat memulihan metabolisme tubuh agar tetap sehat. Kualitas tidur yang buruk berpengaruh terhadap peningkatan hormon kortisol dan sistem syaraf simpatik yang mempengaruhi tekanan darah menjadi meningkat. Tidur pada malam hari kurang tujuh jam berisko terhadap terjadinya hipertensi. Konsumsi kopi sering dilakukan untuk menghilangkan rasa mengantuk. Minuman kopi dapat meningkatkan tekanan darah baik sistolik maupupun diastolik. Oleh karena itu meningkatkan kemampuan interaksi sosial dan kesehatan mental diperlukan agar dapat meningkat kemampuan mengerjakan tugas sehingga kualitas tidur dapat terjaga.

Penulis : Lucia Yovita Hendrati

Link: https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/view/50064#:~:text=Coffee%20consumption%20has%20a%202,final%20year%20Universitas%20Airlangga%20students.

Baca juga: Potensi Besar Oksida Zirkonium sebagai Material Dielektrik dalam Aplikasi Elektronik Masa Depan