Universitas Airlangga Official Website

Produksi Garam Farmasi dengan Konsep Zero Waste

Ilustrasi garam (sumber: halo dokter)

Kebutuhan garam nasional pada tahun 2021 mencapai jumlah 4,5 juta ton, sedangkan produksi garam di Indonesia baru sekitar 860 ribu ton di tahun 2022.  Penggunaan garam terbesar adalah pada bidang industri makanan, industri kimia dan farmasi dan industri kertas dan barang dari kertas. Kebutuhan garam farmasi industri farmasi Indonesia sebagian besar (> 95%) masih dipenuhi dari produk impor.  Tingkat kemurnian garam farmasi yang diperlukan adalah garam dengan kadar NaCl > 99,8%. Dengan memperhatikan kebutuhan garam nasional yang sangat tinggi, maka peningkatan produksi dan kualitas garam rakyat perlu menjadi prioritas. 

Pemerintah Indonesia mendorong upaya peningkatan produksi garam nasional melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional dan menargetkan Indonesia Merdeka garam di tahun 2024. Oleh karenanya upaya percepatan industri garam baik dari sisi sumber daya  alam, petambak garam dan industri garam perlu dilakukan. 

Penelitian yang dilakukan merupakan upaya untuk mendukung produksi garam dengan menerapkan konsep zero waste. Zero waste yang dimaksud adalah mengolah bahan baku menjadi produk utama yaitu garam farmasi dan byproduct sehingga tidak menghasilkan limbah. Byproduct yang dihasilkan, adalah produk turunan berupa Mg(OH)2 dan CaCO3 sesuai standar spesifikasi. Kedua bahan tersebut dibutuhkan dalam industri farmasi sebagai antasida dan juga industri lain. 

Pembuatan garam farmasi dilakukan dengan bahan baku garam olahan dari PT. Garam dengan melalui metode rekristalisasi baik single atau double kristalisas dengan penambahan bahan kimia, serta ion exchange untuk mencapai standard garam farmasi sesuai farmakope. Garam olahan (PT Garam) dipilih sebagai bahan baku agar memiliki komposisi yang seragam sehingga akan mempermudah pekerjaan operator di lapangan dalam proses penambahan reagent untuk pemurnian garam dan pembentukan produk samping. Selain itu, proses penelitian ini digunakan sebagai acuan pembuatan Feasibility Study pabrik garam farmasi dengan kapasitas 500 ton/tahun yang akan didirikan di wilayah Gresik.

Link: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405844024065034?via%3Dihub

Penulis: Prof. Dr. Retno Sari, Dra., M.Sc., Apt.

Baca juga: Hubungan Syrinx dengan Frekuensi Suara Burung Lovebird