Universitas Airlangga Official Website

Prognosis Kelangsungan Hidup Lanjut Usia dengan COVID-19

Foto by Alodokterr

Novel coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang ditemukan pada akhir tahun 2019.  Kasus pertama COVID-19 dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) oleh otoritas China pada 31 Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menyebar dengan cepat ke ke banyak negara di dunia dan dinyatakan sebagai pandemi. Sindrom pernafasan akut yang merupakan gejala klinis yang utama, menjadi sangat buruk pada pasien lanjut usia dengan COVID-19 dengan penyakit penyerta (komorbiditas) penyakit kronis dan atau keganasan. berbagai faktor risiko yang berbeda terkait dengan keparahan COVID-19, seperti diabetes, hipertensi, dan yang terbaru dilaporkan kegemukan (obesitas). Kini, pandemi COVID-19 menjadi tantangan besar bagi layanan kesehatan di seluruh dunia.

World Health Organization mendefinisikan obesitas sebagai akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan pada jaringan adiposa dalam tubuh dan ditentukan oleh Indeks Massa Tubuh (BMI; berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk orang dewasa, kelebihan berat badan didefinisikan sebagai BMI antara 25-30 kg/m2 dan obesitas sebagai BMI> 30 kg/m2. Obesitas adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan kronis tingkat rendah, sistemik, dan peningkatan produksi dan pelepasan sitokin pro-inflamasi, aterogenik dan stres oksidatif. Obesitas berhubungan erat dengan beberapa komplikasi, termasuk resistensi insulin, dislipidemia, hipertensi, disfungsi endotel, diabetes mellitus tipe 2, penyakit kardiovaskular aterosklerotik onset dini, hipogonadisme, masalah ortopedi, penyakit hati berlemak, kolesistitis, stigmatisasi sosial, dan peningkatan insiden keganasan.Penelitian terdahulu melaporkan obesitas (47,6%) meningkatan tingkat kebutuhan  perawatan intensive (ICU). Hal ini mempertegas obesitas sebagai faktor risiko independen, dan secara langsung terkait dengan faktor resiko kondisi yang lebih buruk dana tau kematian  pada pasien dengan COVID-19.

Penelitian ini, merupakan studi analisis meta-review sistematis bersumber pada lima database akademik; CINAHL, EMBASE, MEDLINE, PubMed, dan Web of Science,dilakukan dengan tujuan menganalisis prognosis kelangsungan hidup pasien lanjut usia 60 tahun ke atas, mengalami obesitas dan  terinfeksi COVID-19. Sebanyak 8 studi yang berasal dari Yunani, Italia, Mexiko, and Amerika Serikat melaporkan prediktor kelangsungan hidup pada lanjut usia (³65 tahun) dengan COVID-19.  Dari penelitian ini diketahui bahwa prediktor kelangsungan hidup pada lanjut usia dengan COVID-19 adalah sbb: Komorbiditas (61.3%), kematian (17.3%), obesitas (7.1%), obesitas (7.1%), dan jenis kelamin perempuan (6%).

Hasil penelitian memperlihatkan hasil analisa 16 sub-kelompok: (1) berat badan normal pada peserta pria, (2) obesitas pada peserta laki-laki, (3) berat badan normal pada peserta perempuan, (4) obesitas pada peserta perempuan, (5) berat badan normal dan diabetes, (8) obesitas dan diabetes, (9) berat badan normal dan hipertensi, (10) obesitas dan hipertensi, (11) berat badan normal dan penyakit ginjal kronis (PGK), (12) obesitas dan PGK, (13) obesitas dan kardiovaskular normal, (14) obesitas dan penyakit kardiovaskular, (15) obesitas dan penyakit paru , (16) obesitas dan CKD.

Di antara lanjut usia dengan berat badan normal (BMI < 25) dan obesitas (BMI: 30 sampai < 35), perempuan memiliki faktor kematian yang signifikan dibandingkan laki-laki. Tampak perbedaan jenis kelamin berperan sebagai prediktor keparahan dan kematian penyakit. Perempuan memiliki faktor risiko kematian yang lebih besar daripada pria. Perbedaan jenis kelamin ini mungkin berpotensi karena imunologis berbasis jenis kelamin atau jenis kelamin yang terkait dengan perbedaan gender.

Hasil penelitian mendapati lanjut usia yang mengalami obesitas dengan diabetes dan atau hipertensi merupakan tiga kondisi teratas penyebab kematian pada lanjut usia dengan COVID-19. Kelompok lanjut usia ini berpotensi untuk mengalami keparahan dalam waktu yang cepat atau bahkan meninggal. Kelompok lanjut usia >65 tahun dengan obesitas dan terinfeksi COVID-19 dengan komorbiditas berikut; Diabetes, CKD, CVD, dan COPD memiliki faktor kematian yang lebih besar daripada komorbiditas lainnya. Selain itu, di antara dengan berat badan normal dan obesitas, penyakit penyerta sebagai berikut; Diabetes, Hipertensi, CKD, Kanker, CVD, dan PPOK sebagai prediktor ditemukan sebagai temuan umum faktor risiko kematian. Penelitian mendapati  bahwa berat badan normal di antara mereka yang menderita CVD dan terinfeksi COVID-19 tidak menurunkan risiko kematian. Keberadaan prediktor kelangsungan hidup tersebut menempatkan kelompok rentan ini memiliki komplikasi lebih lanjut dan harapan hidup lebih rendah. Mengingat hubungan multidimensi usia, jenis kelamin, multimorbiditas, dan dampaknya terhadap cadangan biologis, penelitian ini menunjukkan bahwa penyedia layanan kesehatan perlu menerapkan manajemen berfokus untuk mencegah dan mengurangi efek komplikasi non-pernapasan akibat COVID-19.

Penulis: Ira Suarilah, S.Kp., M.Sc, Ph.D.

Link Jurnal: https://sciencescholar.us/journal/index.php/ijhs/article/view/9576

Prognosis of survival among older adults with COVID-19: A systematic review and meta-analysis