UNAIR NEWS – Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) Universitas Airlangga menggelar seminar bertajuk Bersinar Sejak Muda: Investasi Emas, Masa Depan Puas pada Jumat, (14/03/2025), di Ruang Majapahit, ASEEC Tower, Kampus Dharmawangsa-B. Seminar ini menghadirkan dua pembicara, Ivan Rusanto, AVP Divisi Innovation Center PT Pegadaian Tbk, dan Tri Retno Cahyawati, Sales Distribution Head OCBC Syariah serta Dr Wisudanto SE MM CFP ASPM, Ketua PUSPAS UNAIR selaku pemandu acara.
Dalam pemaparannya, Ivan menjelaskan dua konsep utama dalam investasi, yakni moderat dan konservatif. “Satu sebagai pelindung aset, satu sebagai pencari keuntungan,” ungkapnya. Sementara itu, Tri Retno menegaskan pentingnya alokasi dana yang bijak. “Idealnya, delapan puluh persen dana berupa cash money, baru dua puluh persen investasi dalam bentuk buy a bounce atau bank insurance,” tandasnya.
Tantangan Investasi di Indonesia
Ivan menyoroti bahwa isu kepercayaan (trust) menjadi tantangan besar dalam dunia investasi di Indonesia. Kasus-kasus penipuan investasi telah membuat masyarakat Indonesia ragu. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memilih lembaga investasi yang dalam oleh regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ia juga mengingatkan agar masyarakat memahami skema investasi utamanya dalam investasi emas, termasuk perbandingan antara uang yang ditanam dan jumlah emas yang didapat.
Keunggulan Investasi Emas Digital
Retno menyatakan bahwa investasi emas lebih sustain daripada instrumen lain karena harganya cenderung naik signifikan. “Investasi emas memiliki fluktuasi yang tidak terlalu ekstrim, sehingga lebih aman daripada investasi lain yang penuh resiko,” ujarnya.
Sementara itu, Ivan menambahkan bahwa emas digital menjadi pilihan yang lebih menguntungkan sebagai pelindung nilai di tengah inflasi yang tinggi.. “Jika emas dalam bentuk perhiasan masih berisiko karena ada potongan harga saat akan menjual kembali, maka emas digital nilainya tetap dan tidak mengalami depresiasi,” jelasnya.
Kedua pembicara sepakat jika anak muda harus sadar akan investasi. “Jangan hanya konsumtif, tapi juga harus pandai mengelola keuangan,” ujar Retno. “Salah satu kunci merencanakan masa depan yang baik adalah membagi apa yang menjadi pegangan (dana pribadi -Red) kita,” tutup Ivan.
Penulis: Panca Ezza Aisal Saputra
Editor: Ragil Kukuh Imanto