Kasus karies yang dalam merupakan salah satu fenomena klinik yang banyak ditemui di Klinik Konservasi Gigi RSGMP FKG Universitas Airlangga. Penelitian pada total 420 pasien menunjukkan terdapat karies profunda pada 105 dari total 169 pasien laki-laki (62,13%) dan 146 dari 251 pasien perempuan (58,17%). Gigi karies yang melebihi setengah ketebalan dentin membutuhkan bahan pelindung pulpa yang bersifat anti radang , anti bakteri serta dapat mempertahankan vitalitas pulpa gigi. Bahan pelindung pulpa diharapkan punya kemampuan menstimulasi pembentukan dentin tersier , yaitu bagian dari struktur gigi yang dibentuk sebagai mekanisme pertahanan terhadap adanya invasi dari luar. Perubahan yang terjadi pada dentin sebagai mekanisme kompleks dentin pulpa bisa terjadi karena karies, trauma, atrisi ataupun disebabkan karena usia.
Upaya eksplorasi bahan alam dan biota laut untuk mencari material yang mampu disintesis sebagai bahan pelindung pulpa membuktikan bahwa cangkang kerang darah (Anadara Granosa) dapat dimanfaatkan sebagai material pelindung pulpa (pulpcapping). Kerang darah merupakan salah satu sumber daya bernilai ekonomis dan merupakan sumber protein yang mudah ditemukan. Cangkang kerang darah mengandung kalsium karbonat (CaCO3) yang merupakan sumber kalsium dan dalam beberapa literatur menyebutkan cangkang kerang anadara granosa merupakan material pembentuk tulang (bone repair). Kalsium karbonat yang disintesis melalui proses hydrothermal menghasilkan kandungan hidroksiapatit (HA) 72% dan tricalcium phosphate (TCP) 21%. Cangkang kerang darah dapat menjadi alternatif bahan pelindung pulpa dengan menginisiasi jaringan dentin sehingga terjadi proses penyembuhan dengan ditandai adanya pembentukan jaringan baru. Faktor penting lain yang berperan dalam pembentukan dentin tersier adalah Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). VEGF dalam kondisi normal merupakan protein yang dihasilkan oleh endothelium dan berperan penting dalam pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis). Cangkang kerang darah mengandung Kalsium yang tinggi sehingga dapat menguatkan gigi dan tulang, dimana komponen utamanya mengandung kalsium oksida (CaO) sebesar 67%, selain itu nano hidoksiapatit dari cangkang kerang darah dapat dipergunakan sebagai bone implan untuk kerusakan tulang karena kandungan kalsium yang besar. Regulasi semua komponen penting tersebut membutuhkan support untuk pemeliharaan dan regulasi jaringan pulpa dan integritas gigi. Pulpa normal manusia memiliki jaringan dengan aktivitas vaskular yang relatif tinggi dan kemampuan untuk remodelling. VEGF merupakan regulator positif perkembangan tulang, pertumbuhan tulang, dan perbaikan fraktur, juga merangsang pembentukan sel tulang. Analisis ekspresi VEGF yang merupakan parameter proses pembentukan dentin difokuskan pada penelitian ini. Pengamatan imunohistokimia pada sel odontoblas bertujuan untuk melihat parameter pada kelompok yang diteliti, dengan cara melakukan perhitungan pada sel yang mengekspresikan VEGF Proses pembentukan dentin melewati proses perbaikan fisiologis yang cukup lama akibat adanya sel odontoblas yang terkena trauma. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pada semua kelompok perlakuan, .menunjukkan peningkatan respon inflamasi berkaitan dengan penambahan kalsium karbonat. Adanya peningkatan VEGF menunjukkan aktivitas degradasi kolagen dan mempercepat proses proliferasi dan deposisi matriks dentin. Sel odontoblas dan sel fibroblas pada kompleks dentin pulpa berperan menghasilkan berbagai komponen matriks organik pembentuk dentin, sehingga dapat menghasilkan bahan bioaktif yang terlibat dalam proses regenerasi jaringan. Kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian ini cangkang kerang darah dapat dijadikan sebagai kandidat alternatif material kedokterann gigi yang mampu menstimulus pembentukan jaringan dentin. Eksplorasi dan penelitian material cangkang kerang darah anadara granosa diproyeksikan sebagai dentine replacement material yang dapat menggantikan material serupa dari bahan sintetis yang selama ini menjadi bahan alternatif utama di bidang konservasi gigi. Melalui penelitian tentang regulasi VEGF dari cangkang kerang darah ini maka diharapkan upaya pemanfaatan dapat dioptimalkan dan terus dikembangkan sehingga proses pembuatan dentin replacement material bisa terwujud.
Penulis: Widya Saraswati
Staff of Conservative Dentistry Departement, Faculty of Dental Medicine, Universitas Airlangga, Jl. Prof. DR. Moestopo No 47, Surabaya 60132, Indonesia. E-mail: widya-s@fkg.unair.ac.id