Universitas Airlangga Official Website

Relawan AIL Siap Dampingi Mahasiswa Berkebutuhan Khusus

Airlangga Inclusive Learning bersama tim (Foto: ail.pendidikan.unair.ac.id)
Airlangga Inclusive Learning bersama tim (Foto: ail.pendidikan.unair.ac.id)

UNAIR NEWS – Untuk mewujudkan pendidikan inklusif, Universitas Airlangga (UNAIR) memiliki para relawan yang mampu mendampingi mahasiswa berkebutuhan khusus dalam menjalani kegiatan di kampus. Salah satu relawan tersebut adalah Gladys Leonora atau yang kerap dipanggil Gladys. Seorang mahasiswi S1 Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya.

Gladys sudah dua periode tergabung dalam program relawan yang diusung oleh AIL (Airlangga Inclusive Learning), lebih tepatnya sejak Mei 2022. “Aku mau mencoba hal baru, jadi relawan ke teman-teman berkebutuhan khusus. Siapa tahu dari ikut relawan ini aku bisa dapat pengalaman dan teman baru,” ungkapnya. 

Gladys mengatakan bahwa tidak ada batasan atau syarat tertentu bagi mahasiswa yang ingin menjadi relawan. Tak peduli sudah punya pengalaman atau belum, tak peduli dari jurusan apa, tak peduli angkatan berapa, semua mahasiswa dapat menjadi relawan. Hal tersebut karena ketika menjadi relawan, akan diberikan pelatihan dalam mendampingi mahasiswa berkebutuhan khusus.

Saat di awal menjadi relawan, Gladys mengungkapkan bahwa mendampingi mahasiswa S2 sangatlah memorable. Di mana ia mendampingi kelas, mengerjakan skripsi, hingga mendampingi ke wisuda. Dari pengalaman itu, ia mengaku mendapatkan ilmu baru dalam mendampingi teman-teman berkebutuhan khusus. 

Gladys Leonora, mahasiswi yang menjadi relawan AIL untuk mendampingi mahasiswa difabel (Foto: Istimewa)
Gladys Leonora, mahasiswi yang menjadi relawan AIL untuk mendampingi mahasiswa difabel (Foto: Istimewa)

Menurutnya, program relawan ini sudah berdampak baik bagi mahasiswa berkebutuhan khusus karena kebanyakan dari mahasiswa berkebutuhan khusus ini tidak tau ingin meminta tolong ke siapa, masalah tersebut terselesaikan dengan adanya program relawan ini. 

Gladys berharap agar AIL dapat memenuhi keluhan-keluhan para mahasiswa berkebutuhan khusus, dan agar para relawan dapat lebih aktif ke depannya. “Untuk mahasiswa difabel, semoga mereka bisa lebih terbuka. Karena kami menerima semua bentuk disabilitas, kita nggak milih-milih. Kalau butuh bantuan, kami pasti bantu. Jadi kita harap teman-teman lebih terbuka dan nggak malu untuk minta tolong apapun kebutuhannya, selama keperluannya masih di kampus dan di ranah pendidikan,” tukasnya. 

Penulis: M Naqsya Riwansia

Editor: Feri Fenoria