n

Universitas Airlangga Official Website

Ribuan Bibit Ikan Ditebar di Kolam Konservasi UNAIR

UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak., didampingi para Wakil Rektor, para Dekan dan pimpinan lain di UNAIR menaburkan 2.500 bibit ikan di “Kolam Konservasi UNAIR Kampus C”, Minggu (31/1). Penaburan itu dilakukan usai senam pagi bersama yang diselenggarakan Fakultas Sain dan Teknologi (FST) UNAIR. Pembibitan kembali itu karena hasil pembudidayaan ikan periode sebelumnya telah dikuras atau dipanen pada Minggu 13 Desember 2015 lalu.

”Kolam ini selain untuk kepentingan lingkungan di sekitar kita, di kampus C ini, juga kita pelihara ikan yang hasilnya untuk kita nikmati bersama, yaitu tidak hanya sivitas UNAIR namun juga masyarakat di sekitar kampus. Untuk itu mari kita menjaga dan memeliharanya baik-baik,” kata Pak Rektor dalam satu-dua patah kata sambutannya.

Seperti diketahui hasil panen ikan dari Kolam Konservasi UNAIR akhir tahun lalu mencapai 5 (lima) ton, terdiri dari ikan nila (yang terbanyak), nila merah, gurami, patin, dan lele. Hasilnya dibagi-bagikan gratis kepada sivitas dan masyarakat di sekitar kampus UNAIR, sehingga dari 2000 lembar kupon yang disebar panitia, masing-masing pemegang kupon memperoleh ikan rata-rata 2 kg sampai 2,5. Acara panen dilakukan bersamaan dengan sosialisasi “Gemar Makan Ikan” bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur.

Kustiawan Tri Pursetyo, S.Pi., M.Vet., dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR sebagai wakil fakultas yang ditugasi melakukan pembibitan, menjelaskan, 2.500 bibit ikan yang ditebar itu baru sebagian kecil dari yang seharusnya. Hal itu karena keterbatasan bibit yang dikehendaki yaitu yang sebesar (panjang) sekitar 10 Cm, sehingga benih selebihnya masih menunggu hasil pembesaran dari perusahaan pembenihan. Dipilihnya benih sebesar itu agar pembesaran kolam lebih cepat.

Kemudian pada periode pemeliharaan tahun 2016 ini sekaligus diujicobakan ikan bandeng, sehingga saat ini terdapat tujuh jenis ikan air tawar yang akan dibesarkan. Tujuh jenis ikan tersebut antara lain nila hitam, nila merah, patin, bandeng, gurami, bader, termasuk ikan hias Koi.

Penambahan jenis ikan bandeng ini dilakukan setelah pada periode konservasi sebelumnya sudah sedikit dicoba dipelihara di kolam ini, dan berhasil lumayan, walaupun dari segi pembesarannya tidak bisa maksimal sebagaimana jika dipelihara pada tambak-tambak khusus ikan bandeng.

“Faktor luasnya kolam dan volume pakannya menjadi faktor penentu. Disini, saat ikan berebut pakan maka ikan bandeng yang kalah, sehingga pembesarannya tidak bisa maksimal,” kata Kustiawan.

Kegiatan pemeliharaan ikan dan kemudian hasil panennya dibagikan kepada masyarakat seperti ini, kata Kustiawan, sekaligus untuk memberi wawasan kepada masyarakat bahwa potensi perikanan air tawar di Indonesia itu sangat besar, sekaligus mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan karena kandungan gizi ikan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Diantaranya asam lemak Omega-3 adalah nutrisi yang sangat bagus bagi otak.

“Lemak pada ikan juga bukan lemak jenuh sehingga tidak menimbulkan risiko kolesterol. Ikan juga mengandung vitamin D, vitamin B2, dan mineral yang dibutuhkan tubuh seperti kalsium, fosfor, zat besi, yodium, magnesium dan kalium,” katanya. (*)

Penulis: Bambang Bes