UNAIR NEWS – Puasa menjadi tantangan tersendiri bagi penderita Gastroesophageal Reflux (GER). Kondisi kenaikan asam lambung ke kerongkongan yang mengakibatkan sensasi terbakar di dada (heartburn) dan gangguan pencernaan lain. GER dapat menyebabkan perubahan gejala menjadi sebuah penyakit jika tidak tertangani baik sehingga disebut Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Hal tersebut ditandai dengan penurunan berat badan hingga anemia. Penting bagi penderita mengatur pola makan dan gaya hidup selama berpuasa Ramadhan.
Dosen Kedokteran FIKKIA UNAIR, dr Kurnia Alisaputri SpPD mengatakan proses GERD berawal dari refluks asam lambung ke kerongkongan yang terjadi secara sporadis bernama Gastroesophageal Reflux (GER).