Universitas Airlangga Official Website

Risiko dan Pengembalian serta Bukti Sinyal Keterbukaan Informasi Perusahaan Publik di Indonesia

IL by PPIP Pemprov Jatim

Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia selama 20 tahun terakhir sejak tahun 2002 hingga tahun 2021 mengalami fluktuasi dengan tren yang meningkat. Penelitian mengenai risiko dan pengembalian telah banyak dilakukan, salah satunya terkait dengan keterbukaan informasi yang dilakukan perusahaan. Perusahaan akan berusaha memberikan sinyal yang baik dan dianggap positif oleh investor. Sinyal yang disampaikan dapat berupa tata kelola perusahaan yang baik atau telah menerapkan tata kelola yang baik dan memberikan tanggung jawab sosial dalam bentuk kegiatan kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan. Hubungan risiko dengan tanggung jawab sosial perusahaan yang salah satunya aspek lingkungan mempunyai peranan penting dalam pengelolaan keterbukaan informasi yang dilakukan perusahaan. Salah satu risiko yang mungkin timbul adalah akibat krisis finansial, sehingga untuk membedakan produk dan jasa dengan perusahaan lain, perlu adanya jaminan kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan. Meningkatnya kompleksitas bisnis yang disebabkan oleh berbagai faktor mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan informasi yang lebih tinggi khususnya terkait tata kelola perusahaan. Informasi yang diungkapkan berperan penting dalam pengambilan keputusan semua pihak yang terkait dengan perusahaan.

Keterbukaan informasi kepada masyarakat oleh perusahaan merupakan sinyal atau informasi bagi pihak terkait. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya inkonsistensi hasil penelitian dan keberagaman indikator yang digunakan sehingga masih terdapat gap penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh risiko dan return pada perusahaan publik di Indonesia terhadap pengungkapan informasi dan nilai perusahaan. Keterbukaan informasi yang dilakukan perusahaan berkaitan dengan tata kelola yang baik dan kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan. Periode penelitian sebelum, saat dan setelah pandemi COVID-19 yaitu tahun 2017-2021.

Hasil penelitian ini menunjukan pada periode sebelum, saat dan setelah pandemi covid-19, Risiko yang berpengaruh signifikan terhadap kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan teori legitimasi. Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi harus terus berusaha memastikan bahwa mereka menjalankan aktivitas sesuai dengan batasan dan norma masyarakat. Selain itu, teori legitimasi ini menjelaskan bahwa aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan merupakan upaya yang didorong oleh tekanan lingkungan dan aturan yang ada di sekitarnya. Risiko yang berpengaruh signifikan terhadap kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan juga menunjukkan kaitannya dengan teori pemangku kepentingan. Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi penggunaan sumber daya ekonomi yang digunakan oleh perusahaan. Semakin tinggi kendali pemangku kepentingan terhadap sumber daya perusahaan maka semakin tinggi pula perhatian perusahaan terhadap pemangku kepentingan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa return tidak berpengaruh signifikan terhadap kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan dengan arus kas operasi yang tinggi cenderung menyimpan pendapatan saat ini untuk digunakan di masa depan. Nilai return perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021 berfluktuasi dan sejalan dengan kondisi risiko.

Tata kelola yang baik dan kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan yang berpengaruh signifikan dengan hubungan yang positif atau searah, membuktikan teori sinyal dimana informasi akan diberikan oleh manajemen perusahaan kepada pemegang saham untuk memberikan sinyal. kepada investor yang akan mempengaruhi respon calon investor terhadap perusahaan. Sinyalnya berupa informasi yang menjelaskan upaya manajemen dalam mewujudkan tata kelola yang baik dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Perusahaan perlu memperhatikan faktor risiko khususnya risiko bisnis dalam pengelolaan tata kelola yang baik dan kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan, karena investor akan selalu mempertimbangkan risiko dalam kondisi ketidakpastian. Perusahaan harus selalu memperhatikan tata kelola yang baik perusahaan meskipun pengelolaan risiko dan return relatif baik sehingga persepsi investor terhadap nilai pasar dan nilai buku terkait tata kelola perusahaan yang baik juga akan meningkat. Bagi peneliti yang akan mengembangkan penelitian ini, disarankan untuk memisahkan sektor korporasi khususnya sektor keuangan dan sektor non-keuangan, termasuk sektor non-keuangan, sehingga dapat ditelusuri dampak dari tata kelola yang baik dan kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan. lebih mendalam dan memperoleh rekomendasi yang lebih tajam. Indikator variabel return perusahaan juga dapat diperbarui dengan penyesuaian terhadap kondisi selama periode penelitian.

Penulis: Anis Eliyana

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://scholar.unair.ac.id/en/publications/risk-and-return-and-evidence-of-information-disclosure-signals-pu

(Risk and Return and Evidence of Information Disclosure Signals Public Company in Indonesia)