UNAIR NEWS – Sebagai wadah masa pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru FIB UNAIR 2023, BEM FIB UNAIR 2023 mengadakan kegiatan Bradanaya 2023 pada Rabu-Jumat (23-25/8/2023). Bradanaya atau Bersatu Dalam Wahana Budaya tahun ini mengambil tema Homo Digitalis: Metamorfosa Kebudayaan dalam Lanskap Digital.
“Kita sebagai homo digitalis (manusia di era digital) harus mampu memanfaatkan digitalisasi untuk pemertahanan dan pengembangan kebudayaan di era masifnya digitalisasi,” ucap Tegar Putratama Fahriza sebagai Ketua Pelaksana Bradanaya 2023.
Berdasarkan data dari kemahasiswaan, terdapat 520 mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Budaya UNAIR 2023. Namun, data yang terverifikasi adalah 510 mahasiswa baru FIB UNAIR 2023 yang tersebar di empat program studi.
Keunikan Bradanaya
Selama tiga hari, Tegar mengatakan bahwa bagian terunik dalam kegiatan ini adalah acara Nirwana sebagai salah satu rangkaian kegiatan Bradanaya pada Jumat (25/8/2023). Acara tersebut berupa talkshow bersama alumni FIB UNAIR dengan tajuk Talkshow Candrakirana.
Talkshow tersebut membahas jenjang pendidikan dan karir dengan mendatangkan dua pembicara. Untuk pembahasan jenjang pendidikan, panitia Bradanaya mendatangkan Sholeh Pratama sebagai Awardee Beasiswa LPDP S2. Untuk pembahasan karir, mereka mengundang Ardiansyah sebagai Founder Konverto, perusahaan konveksi.
Tegar menjelaskan bahwa kedua pembicara tersebut merupakan orang yang aktif dalam berorganisasi selama menjadi mahasiswa FIB UNAIR. Sholeh Pratama pernah menjadi Presiden BEM FIB UNAIR, sedangkan Ardiansyah pernah menjadi salah satu menteri di BEM UNAIR.
“Saya harap dapat memberikan motivasi juga kepada Satyamuda (sebutan mahasiswa baru FIB, Red.) agar tetap aktif berorganisasi di tengah menjalani perkuliahan,” tambahnya.
Persiapan Kegiatan
Tegar mengatakan bahwa dia mengadakan empat kali rapat besar dan tiga kali simulasi pelaksanaan selama dua bulan terkait persiapan kegiatan Bradanaya 2023. Dalam mempersiapkan semua itu, panitia Bradanaya mengalami banyak hambatan.
Hambatan tersebut seperti adanya keterlambatan data mahasiswa baru dari panitia PPMB sehingga pembagian kelompok mengalami hambatan. Meskipun demikian, mereka masih dapat menangani masalah tersebut dengan baik.
Permasalahan lain yang disampaikan ketua pelaksana ini adalah kepastian tempat kegiatan di ASEEC Tower. Mereka khawatir jika tidak mendapatkan perizinan di tempat tersebut sehingga panitia memiliki rencana lain. Namun, ternyata panitia mendapatkan perizinan di tempat tersebut saat mendekati hari pelaksanaan kata Tegar.
“Saya harap dari adanya kegiatan ini Satyamuda dapat mendapat kesan yang baik dan dapat mengenal dengan baik segala wadah minat dan bakat yang ada di Fakultas Ilmu Budaya,” harapan Tegar. (*)
Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani
Editor: Binti Q. Masruroh