Universitas Airlangga Official Website

Senyawa Alkaloid dari Spons Agelas nakamurai Berpotensi sebagai Kandidat Obat Penyakit Alzheimer

Ilustrasi by Tribun Bali

Alzheimer merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif yang paling umum terjadi dan menjadi penyebab penyakit demensia yang sering terjadi pada orang tua. Alzheimer adalah gangguan neurodegeneratif yang irreversible dan progresif. Ciri umum dari penderita penyakit Alzheimer adalah penurunan kognisi dan memori, namun juga dapat terjadi perubahan perilaku, suasana hati yang sering berubah-ubah, gangguan bicara, menelan, bahkan gangguan berjalan. Saat ini diperkirakan jumlah penderita Alzheimer lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia, dan diprediksi akan terus meningkat menjadi 66 juta pada tahun 2030 dan akan menjadi 115 juta pada tahun 2050 seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup dan meningkatnya populasi penduduk berusia lanjut. Di negara-negara maju Alzheimer menyebabkan permasalahan sosial dan ekonomi, dan tidak menutup kemungkinan hal ini juga terjadi di negara-negara berkembang.

Penyakit Alzheimer pertama kali ditemukan oleh Alois Alzheimer pada tahun 1906. Pada penderita penyakit Alzheimer dapat dilihat adanya pembentukan plak amiloid serta penumpukan protein (neurofibrillary tangles) pada sel saraf otak. Hal ini menyebabkan terganggunya komunikasi antara sel saraf otak yang satu dengan lainnya dan bahkan bisa menyebabkan kematian sel saraf otak. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apakah penyebab dari penyakit Alzheimer’s ini namun diduga berhubungan erat dengan stress oksidatif serta inflamasi.

Pengobatan yang ada saat ini adalah untuk memperlambat progesifitas dari penyakit ini, salah satunya dengan memberikan obat-obat penghambat enzim asetilkolinesterase. Pada penderita penyakit Alzheimer diketahui adanya penurunan neurotranmiter asetilkolin, sehingga untuk mempertahankan jumlah asetilkolin yang cukup pada sel saraf otak, dilakukan penghambatan pada enzim asetilkolinesterase. Senyawa kimia yang banyak dilaporkan berpotensi untuk terapi penyakit Alzheimer adalah dari golongan alkaloid, bahkan obat penyakit Alzheimer yang ada sekarang adalah dari golongan alkaloid, yaitu galantamin, donepenzil dan rivastigmin.

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan biodiversitas yang luar biasa, termasuk biodiversitas laut. Spons adalah salah satu hewan laut berongga yang banyak diteliti karena mengandung berbagai senyawa kimia yang bermanfaat untuk kesehatan. Penelitian terhadap spons Agelas nakamurai yang diambil dari perairan di sekitar Pulau Tabuhan Banyuwangi menunjukkan bahwa ekstrak metanol dari spons ini dapat menghambat enzim asetilkolinesterase sebagai salah satu target terapi dari penyakit Alzheimer. Isolasi senyawa kimia yang terkandung di dalam ekstrak dilakukan untuk mendapatkan informasi senyawa kimia apa saja yang terdapat di dalam ekstrak. Dari hasil isolasi diperoleh senyawa alkaloid iso-agelasine C yang diidentifikasi dengan teknik spektroskopi NMR dan spektrometri masa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa iso-agelasine C tersebut dapat menghambat enzim asetilkolinesterase sehingga berpotensi kuat untuk dikembangkan sebagai kandidat obat Alzheimer.

Penulis: Dr. Suciati

Informasi lebih lanjut dapat dlihat pada publikasi kami di

https://www.jrespharm.com/abstract.php?id=1011