Asam etilendiamintetraasetat (EDTA) adalah molekul organik yang umum digunakan sebagai agen khelasi dalam berbagai industri, termasuk pertanian, makanan, obat-obatan, dan lingkungan. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kompleks tembaga(II) berpotensi sebagai agen antiinflamasi dan antikanker. Selain itu, kompleks Cu (tembaga) menunjukkan aktivitas sebagai agen antivirus, antitumor, antibakteri, dan inhibitor enzim. Senyawa kompleks yang berasal dari logam dan senyawa organik dapat dimanfaatkan sebagai agen anti-DENV2 (Dengue virus serotipe 2).
Virus dengue (DENV) merupakan salah satu jenis virus dari famili Flavivirus [7]. Virus ini ditularkan oleh artropoda yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus di Indonesia. Inang Flavivirus utamanya adalah manusia dan mamalia. Infeksi virus ini telah menjadi penyakit endemis di Indonesia. Hingga tahun 2019, 92,8% dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia, atau 477 kabupaten/kota terdampak. Angka ini menunjukkan tren peningkatan dari tahun 2010 hingga 2019. Insiden kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) tertinggi di Indonesia tercatat pada tahun 2016, dengan 204.171 kasus yang dilaporkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah dan mengobati infeksi virus ini, seperti penemuan vaksin dan pengobatan. Saat ini, penelitian tentang vaksin dan antivirus sedang berlangsung dan dikembangkan Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami karakteristik senyawa kompleks tembaga(II)-EDTA untuk antibakteri dan anti-DENV.
Metode uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Metode ini dipilih karena lebih cepat, lebih mudah dikerjakan, dan lebih murah. Bakteri yang digunakan terdiri dari dua jenis bakteri, yaitu bakteri gram positif (Staphylococcus aureus) dan bakteri gram negatif (Escherichia coli). Kontrol positif yang digunakan adalah asam nalidiksat (30 μg/disk). Zona hambat menunjukkan aktivitas antibakteri, dengan empat kategori: lemah (<5 mm), sedang (5-10 mm), kuat (>10-20 mm), dan sangat kuat (>20-30 mm). Pada konsentrasi tertinggi (250 mg/mL), nilai zona hambat senyawa kompleks tembaga(II)-EDTA terhadap bakteri Escherichia coli adalah 8,83 ± 1,30 mm, sehingga tergolong memiliki aktivitas sedang.
Sementara itu, aktivitas hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi sampel tertinggi (250 mg/mL) menunjukkan nilai 12,06 ± 1,26 mm dan tergolong aktivitas antibakteri kuat terhadap Staphylococcus aureus. Perbandingan hasil interaksi senyawa tembaga(II)-EDTA pada konsentrasi 250 mg/mL dengan kontrol positif (asam nalidiksat) terhadap Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa perbedaan aktivitas antibakteri antara keduanya tidak terlalu signifikan yaitu 12,11 ± 0,74 mm. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa kompleks tembaga(II) memiliki aktivitas antibakteri yang ampuh terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Uji sitotoksisitas dilakukan pada sel Vero. Metode yang digunakan dalam uji sitotoksisitas adalah metode MTT. Kompleks tembaga(II)-EDTA memiliki nilai CC50 sebesar 415,44 μg/mL. EDTA dan senyawa kompleks tembaga(II)-EDTA diuji aktivitasnya terhadap anti-DENV2. Sel Vero yang terinfeksi DENV-2 diberi perlakuan EDTA dan tembaga(II)-EDTA dengan berbagai variasi konsentrasi. Setelah perhitungan menunjukkan nilai penghambatan terhadap DENV-2 (IC50) senyawa EDTA dan komplek tembaga(II)-EDTA masing-masing adalah 276,31 dan 270,98 μg/mL. Berdasarkan nilai IC50, senyawa kompleks tembaga(II)-EDTA merupakan kandidat baik karena memiliki nilai IC50 yang lebih rendah.
Pengujian aktivitas antibakteri dan anti-DENV2 menunjukkan bahwa kompleks tembaga(II)-EDTA berpotensi sebagai agen antibakteri gram negatif dan gram positif. Selain itu, senyawa ini berpotensi sebagai agen anti-DENV2. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mencari senyawa kompleks Cu lainnya yang berpotensi antibakteri dan antivirus terhadap DENV-2.
Penulis:Â Â Hariyono, Teguh Hari Sucipto, Syerlistya Putri Dahliyanti, dkk.
Informasi detail artikel: Synthesis, Characterization, Antibacterial, and Inhibitory Activity of Cu (II)-Ethylenediaminetetraacetic Acid Complex against DENV-2, https://www.ajchem-a.com/article_223830.html