UNAIR NEWS – Memenuhi harapan Universitas Airlangga (UNAIR) dalam menjalin hubungan secara global, Fakultas Vokasi selenggarakan seri webinar pencegahan gangguan kesehatan mental. Seri webinar ini bertajuk “Term of Reference Prevention of Mental Illness By Getting Use to Mindfulness”. Pada Sabtu (23/9/2023), seri webinar pertama itu mengusung tema bullying dan anxiety yang membahas gejala, dampak, dan tips mencegahnya.
Pembicara pada seri pertama tersebut adalah Prof Dr Ah Yusuf S S Kp M Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, juga Nur Adibah Solihin Sulaiman B Sc (Nursing) MS dari Universiti Sains Malaysia.
Selain itu, Dr Abd Nasir S Kep Ns M Kep selaku Kaprodi Keperawatan mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang luar biasa ini.
“Seri webinar ini merupakan hasil dari kolaborasi antara Fakultas Vokasi UNAIR dengan Faculty of Health USM. Kami harap kolaborasi ini dapat memberikan pengetahuan baru dan juga meningkatkan ranking UNAIR secara global,” jelasnya.
![Prof Dr Ah Yusuf S S Kp M Kes Memberikan Upaya yang Dapat Dilakukan Dalam Mengatasi Bullying dan Mental Health Problem (Foto: Dokumentasi Pribadi)](https://unair.ac.id/wp-content/uploads/2023/09/Prof-Dr-Ah-Yusuf-S-S-Kp-M-Kes-Memberikan-Upaya-yang-Dapat-Dilakukan-Dalam-Mengatasi-Bullying-dan-Mental-Health-Problem-1024x463.webp)
Serba-Serbi Bullying
Prof Yusuf menjelaskan bahwa bullying tidak terpaku pada usia, baik anak-anak maupun orang dewasa dapat melakukan bullying. Secara karakteristik, bullying terbagi menjadi tiga. Yakni, secara sengaja; berulang; atau untuk mendapatkan kekuasaan.
“Biasanya, korban bullying memiliki beberapa karakteristik seperti maaf kekurangan fisik, jarang berkomunikasi, dan percaya dirinya rendah. Bahkan orang yang cantik atau tampan saja masih ada yang mem-bully.” tambahnya.
Sementara untuk penyebab dari sisi pelaku bullying. Ia menjelaskan bahwa orang dengan kontrol diri yang rendah, besar di broken home, bahkan korban bullying juga dapat melakukan bullying kepada orang yang dianggap lebih rendah dari dirinya. Selain berdampak pada korban, bullying dapat berdampak pada saksi bullying. Dampak seperti trauma, stres, takut, dan cemas.
“Bullying itu masalah psikososial, dan masalah psikososial itu merupakan masalah kesehatan secara keseluruhan. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan kerja sama yang mantap antara berbagai pihak,” tungkasnya.
Anxiety Disorder Sebagai Dampak
Nur Adibah menambahkan bahwa bullying juga dapat mengakibatkan anxiety disorder bagi para korbannya. Anxiety disorder merupakan gangguan mental yang mengakibatkan rasa cemas atau rasa takut yang berlebihan.
“Masalah hubungan seperti kamu dengan kawanmu, masalah dengan pacarmu, atau emotional trauma yang dihasilkan dari bullying bisa menjadi sebab anxiety disorder,” jelasnya.
Salah satu anxiety disorder yang didapat dari bullying adalah social anxiety disorder atau ketakutan dan kecemasan korban dalam melakukan interaksi sosial. Seperti bertemu orang baru dan tampil di hadapan orang banyak. Untuk mengatasi kecemasan, Nur Adibah memberikan empat tips. Yakni dengan teknik fokus (meditasi dan visualisasi), strategi ekspresif-kreatif (hobi), strategi refleksi (menulis diary dan evaluasi diri), serta pola hidup sehat. (*)
Penulis: Muhammad Naqsya Riwansia
Editor: Feri Fenoria