Universitas Airlangga Official Website

Simak Cara Pertolongan Pertama pada Paus Terdampar

Sumber: CNN Indonesia

UNAIR NEWS – Seringkali kita melihat berita di media adanya paus yang terdampar. Tak jarang paus yang terdampar mengalami kematian karena berbagai penyebab yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, harus segera melakukan pertolongan pertama. Hal ini bertujuan apabila paus ditemukan masih hidup bisa segera dievakuasi ke lautan. Tapi jika ditemukan dalam keadaan mati dapat diidentifikasi penyebabnya.

Pertolongan Pertama

Ada beberapa hal yang bisa masyarakat lakukan jika menemukan paus terdampar. drh Bilqisthi Ari Putra MSi yang merupakan staf peneliti dan forensik veteriner divisi patologi veteriner Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) berbagi cara mudah pertolongan pertama.

Masyarakat harus memahami bahwa apabila paus terdampar, ini menunjukkan bahwa paus sedang dalam masa kritis. Sebab daratan bukanlah tempat hidup paus tersebut. “Paus yang terdampar itu menunjukkan bahwa dia sedang berada pada titik kritis,” katanya.

Selanjutnya hal yang harus masyarakat lakukan adalah segera membuat laporan setelah melihat paus terdampar. “Semakin cepat informasi tersebar, semakin cepat penanganannya. Misal dia hidup akan cepat dikembalikan ke laut,” terang drh Bilqis.

Masyarakat tak perlu memastikan terlebih dulu kesadaran paus sebab hal ini akan memakan waktu. “Kalau sebagai orang awam masih memeriksa dia hidup atau mati cara melihatnya bagaimana kan tidak mengerti. Keburu mati pausnya,” jelasnya.

Apabila kebingungan untuk menghubungi dinas terkait, masyarakat dapat melaporkan kejadian ini kepada perangkat daerah terdekat seperti kepala desa. Penyaluran laporan akan diberikan ke berbagai pihak terkait, salah satunya tim ahli dari kedokteran hewan.

First Responder

drh Bilqis menjelaskan bahwa saat ini ada first responder. Mereka merupakan kelompok masyarakat atau instansi terkait yang telah mendapatkan pembekalan penanganan pertama pada mamalia laut terdampar. Pemberian pembekalan itu oleh kementerian terkait, organisasi nirlaba (NGO), dan perguruan tinggi.

First responder sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia. “Salah satu jejaringnya ada di Surabaya. Tapi kejadian mamalia terdampar tidak selalu terjadi di sini,” paparnya. drh Bilqis berharap ke depan jaringan first responder semakin luas, utamanya pada daerah yang sering terdapat kasus paus terdampar. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Binti Q. Masruroh