Universitas Airlangga Official Website

Sinergi antara Modal Intelektual dan Efisiensi Biaya di Bank Syariah

Sinergi antara Modal Intelektual dan Efisiensi Biaya di Bank Syariah
Photo by Kompas

Dalam era digital yang dinamis ini, kemampuan dan kapasitas perusahaan, termasuk bank syariah, semakin dituntut untuk terus berkembang. Transisi dari aset fisik ke aset tidak berwujud menjadi kunci utama untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan kinerja finansial. Penelitian yang dilakukan oleh T. Saipul Hadi, Nisful Laila, dan Nissar Ahmad Yatoo berjudul “Unlocking the Synergy Between Intellectual Capital and Cost Efficiency in Islamic Banks” memberikan wawasan penting tentang bagaimana modal intelektual dapat memengaruhi efisiensi biaya di bank syariah di Indonesia.

Meskipun industri perbankan syariah di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, bank syariah masih tertinggal dibandingkan dengan bank konvensional dalam hal profitabilitas dan efisiensi biaya. Dari tahun 2014 hingga 2022, efisiensi biaya bank syariah di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan bank konvensional, menunjukkan bahwa biaya operasional yang tinggi mempengaruhi kinerja mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan efisiensi bank syariah. Teori Resource-Based View (RBV) menekankan pentingnya sumber daya dan kapabilitas internal dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Modal intelektual merupakan salah satu bentuk sumber daya yang dapat memberikan nilai tambah bagi bank syariah. Modal intelektual menciptakan nilai melalui keterampilan, pengetahuan, teknologi informasi, dan hubungan dengan pemangku kepentingan.

Penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan regresi System Generalized Method of Moments (SGMM). DEA digunakan untuk mengukur efisiensi biaya bank syariah dengan pendekatan intermediasi, yang menilai kemampuan bank dalam mengubah input menjadi output secara efisien. Modified Value-Added Intellectual Capital (MVAIC) digunakan sebagai alat ukur modal intelektual, meliputi komponen-komponen seperti modal manusia (HC), modal struktural (SC), modal yang digunakan (CE), dan modal relasional (RC). Sample penelitian terdiri dari 11 bank syariah komersial yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan beroperasi dari tahun 2014 hingga 2023. SGMM digunakan untuk menganalisis dampak modal intelektual terhadap efisiensi biaya, dengan mengontrol berbagai faktor internal dan eksternal.

Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah pengaruh positif modal intelektual terhadap efisiensi biaya bank syariah. Modal intelektual, yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang tidak tampak secara fisik, ternyata memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas operasional dan mengurangi biaya. Ini menunjukkan bahwa investasi dalam aset tidak berwujud seperti inovasi, teknologi, dan keterampilan karyawan dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan. Dalam konteks perbankan syariah, yang menghadapi tantangan unik terkait kepatuhan syariah dan biaya operasional yang lebih tinggi, modal intelektual terbukti menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi. Di antara berbagai komponen modal intelektual, modal manusia memberikan dampak paling signifikan terhadap efisiensi biaya. Investasi dalam pelatihan, pengembangan, dan kompensasi karyawan terbukti sangat penting untuk meningkatkan efisiensi operasional. Karyawan yang terampil dan berpengetahuan dapat bekerja lebih produktif dan efisien, langsung mempengaruhi pengurangan biaya. Komponen lain dari modal intelektual-modal struktural, modal yang digunakan, dan modal relasional, tidak menunjukkan dampak signifikan terhadap efisiensi biaya. Ini menunjukkan bahwa meskipun penting, pengaruh langsung dari komponen-komponen ini terhadap efisiensi biaya tidak sebesar modal manusia.

Temuan penelitian ini memperkaya literatur yang ada tentang modal intelektual dan efisiensi biaya, terutama dalam konteks bank syariah. Dengan menyoroti peran penting modal manusia sebagai penggerak utama efisiensi, penelitian ini memberikan panduan berharga bagi praktisi dan pembuat kebijakan untuk merancang strategi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan pasar finansial yang kompetitif. Memahami dan memanfaatkan modal intelektual dengan baik dapat menjadi kunci bagi bank syariah untuk meningkatkan kinerja operasional dan daya saing di pasar.

Penulis: Dr. Nisful Laila, S.E., M.Com

Link: https://journal.uii.ac.id/JEKI/article/view/33098

Baca juga: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan terhadap Imunisasi Ganda pada Ibu Balita