Universitas Airlangga Official Website

Sintesis dan Penilaian Nanopartikel Berbasis Tembaga sebagai Agen Pelapis Permukaan untuk Sifat Antivirus Terhadap SARS-Cov-2

Ilustrasi by Madaninews id

Untuk menghentikan pandemi SARS-CoV-2, pemerintah di seluruh dunia telah memberlakukan kebijakan, seperti penguncian, wajib memakai masker, dan jarak sosial. Karena virus penyebab dapat bertahan cukup lama di lingkungan, aplikasi bahan disinfektan di fasilitas umum bersama dapat menjadi langkah tambahan untuk mengendalikan penyebaran virus. Tembaga adalah bahan yang menonjol dengan efek antibakteri dan antivirus.

Pengembangan lapisan nano tembaga ini berawal dari kekhawatiran penularan Covid-19 melalui permukaan yang sering disentuh. Penelitian untuk menemukan solusi yang lebih baik untuk perlindungan terhadap penularan virus dimulai dengan menemukan bahan antivirus dan dilanjutkan dengan mencari cara untuk meningkatkan efektivitas bahan ini. Kami meningkatkan kinerja antivirus tembaga dengan memproduksinya dalam bentuk nano dan kemudian mengaplikasikannya dalam bentuk pelapis.

Dalam penelitian ini, kami mensintesis nanopartikel tembaga (CuNPs) sebagai agen pelapis permukaan dan menilai aktivitas antivirusnya terhadap SARS-CoV-2. CuNPs dengan ukuran rata-rata diameter 254 nm disintesis dari tembaga sulfat sebagai sumber dan sebagian besar terdiri dari oksida tembaga. CuNP hasil sintesis dicampur dengan cat berbahan dasar resin (CuNP/cat) dan disemprotkan pada permukaan sisa-sisa baja tahan karat. SARS-CoV-2 kehilangan 97,8% infektivitas pada CuNP/permukaan yang dilapisi cat setelah 30 menit terpapar dan lebih dari 99,995% infektivitas setelah 1 jam terpapar.

Teknologi ini sangat berharga di era pandemi ini dan semoga bisa membantu remisi Covid-19. Gelombang Covid-19 yang terus menerus sangat memprihatinkan, dengan varian-varian baru yang terus bermunculan. Dengan varian baru, tingkat penularan virus semakin tinggi.

Di Indonesia, kasus Omicron pertama kali muncul pada akhir tahun 2021. Ini merupakan masa di mana Covid-19 di Indonesia tampaknya masih terkendali. Sementara itu, grafik kasus di seluruh dunia mulai meningkat. Dari hasil uji antivirus dan antibakteri tersebut, kami melakukan langkah preventif dengan mengaplikasikan coating di salah satu rumah sakit terbesar di Surabaya-Indonesia, Rumah Sakit UNAIR. Pelapisan tersebut kemudian dilakukan pada awal Januari sebagai upaya mengurangi penularan di rumah sakit (infeksi nosokomial) dan untuk melindungi tenaga kesehatan.

Pelapisan tersebut dapat diaplikasikan pada berbagai permukaan seperti gagang pintu, kran, railing tangga, meja, dan permukaan lainnya yang berpotensi menyebabkan penularan virus. Sebaiknya juga diterapkan di tempat-tempat umum seperti kantor, bandara, sekolah, hotel, dan terutama rumah sakit.

Pengembangan juga telah dilakukan terhadap sifat antibakteri dengan hasil penghambatan bakteri yang baik. Dengan keunggulan tersebut, coating dapat memberikan perlindungan yang luar biasa tidak hanya terhadap Covid-19, tetapi juga wabah virus dan bakteri lainnya di kemudian hari. Pengembangan produk ini ke depan tidak hanya terbatas pada permukaan yang sering disentuh, tetapi juga untuk perlindungan keamanan pangan, pabrik, filter udara, dan lain-lain.

Penulis: Prof. Maria inge Lusida, dr., Ph.D., M.Kes., Sp.MK(K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://rdcu.be/cJx2J

Agung Purniawan, Maria Inge Lusida, Royan Wafi Pujiyanto, Aldise Mareta Nastri, Adita Ayu Permanasari, Alfonsus Adrian Hadikusumo Harsono, Nur Hafidzah Oktavia, Sigit Tri Wicaksono, Jezzy Renova Dewantari, Rima Ratnanggana Prasetya, Krisnoadi Rahardjo, Mitsuhiro Nishimura, Yasuko Mori, Kazufumi Shimizu. Synthesis and assessment of copper-based nanoparticles as a surface coating agent for antiviral properties against SARS-CoV-2. Scientific Reports, (2022)12:4835