Universitas Airlangga Official Website

Sintesis Serat Selulosa dari Sabut Kelapa sebagai Penguat Komposit di Bidang Kedokteran Gigi

Foto by Kompas com

Sabut kelapa merupakan biomassa lignoselulosa yang komponennya terdiri dari lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Komponen utama yang akan digunakan sebagai material penguat komposit adalah selulosa. Untuk mendapatkan selulosa maka harus dilakukan pemrosesan dengan menggunakan larutan alkali pada permukaan sabut kelapa untuk menghilangkan komponen serat yang lain. Sabut kelapa mengandung 46% lignin (berat dasar) sehingga membuat sabut kelapa menjadi keras, lignin dan komponen lain sangat rapuh maka harus dihilangkan. Perlakuan alkali dapat menghilangkan kotoran yang menempel pada serat serta serat lain yang tidak bisa digunakan dengan melarutkan bahan ligno-selulosa di antara serat. Perlakuan dengan alkali tersebut merupakan suatu proses sintesis serat selulosa. Proses sintesis selulosa sabut kelapa diawali dengan proses pemecahan lignin, dilanjutkan proses pemutihan kemudian dilakukan proses nukleasi dengan etanol sebagai antisolvent untuk membentuk selulosa menjadi serat panjang. Etanol adalah salah satu bahan yang bisa digunakan sebagai antisolvent.

Etanol dengan rumus molekul C2H6O adalah cairan bening, tidak berwarna, dan mudah menguap dengan bau harum yang dihasilkan dari fermentasi gula. Etanol adalah salah satu dari banyak jenis alkohol dan merupakan satu-satunya jenis alkohol yang dapat dikonsumsi. Etanol dalam larutan encer akan memiliki rasa yang agak manis, tetapi dalam larutan yang lebih pekat memiliki rasa yang membakar. Serat selulosa yang didapatkan pada proses pemecahan lignin dan proses pemutihan ini memiliki struktur kristal amorf. Dari segi bentuknya menyerupai gulungan kertas tipis. Konsentrasi etanol dan kecepatan penambahan etanol pada proses nukleasi memegang peranan penting dalam proses sintesis serat. Semakin tinggi konsentrasi etanol yang digunakan akan semakin cepat peningkatannya dan semakin besar kemungkinan terbentuknya serat panjang. Sintesis serat selulosa dari sabut kelapa telah berhasil dilakukan dengan hasil terbaik ditunjukkan pada penggunaan konsentrasi etanol 96% dengan laju 20ml/menit. Keberhasilan pembentukan serat selulosa pada proses nukleasi saat sintesis selulosa dari sabut kelapa dapat dijadikan acuan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pembentukan serat sebagai aplikasi penguat komposit pada bidang kedokteran gigi.

Penulis: Prof. Dr. Adioro Soetojo, drg., Sp.KG., M.S.

Link Jurnal: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/synthesis-of-cellulose-fiber-from-coconut-coir-as-potential-appli