UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) UNAIR raih Juara Harapan I Poster. Mereka adalah Maryam Nurhidayati, Celine Zafira Angel, dan Zhahnas Rizqita Prasetya dari FTMM. Dalam lomba yang diselenggarakan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Minggu (18/5/2025) tersebut, ketiganya menggagas Smart Heart White Cane.
Dalam tahap final, tim ini harus bersaing ketat dengan tim lain dari berbagai universitas ternama. Seperti Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kompetisi ini menjadi ajang pembuktian bagi gagasan inovatif mereka dalam kancah ilmiah nasional.
Smart Heart White Cane
Sebuah gagasan ambisius lahir dari tiga mahasiswa berlatar belakang teknologi yang melihat peluang besar dalam inovasi. Mereka mencetuskan poster ilmiah dengan sub tema teknologi, berfokus pada jenis poster riset. Inovasi yang mereka usung, Smart Heart White Cane 1.0, merupakan generasi pertama tongkat pintar yang belum pernah ada sebelumnya berdasarkan data riset yang mereka kumpulkan.
“Masing-masing dari kami juga mengikuti organisasi, masa-masa program kerja kami sedang berjalan juga menjadi sebuah perjuangan. Kesibukan ini berarti mereka sering pulang dari kampus lebih lambat dari mahasiswa lainnya. Jam istirahat kami tentu saja berkurang karena mengikuti lomba ini menambah satu aktivitas kami lebih banyak,” tambah Celine mewakili tim.
Meskipun harus mengorbankan waktu pribadi, tim ini tetap berpegang teguh pada prinsipnya. Mereka menegaskan, “Kami tetap mengutamakan kewajiban kami sebagai mahasiswa menyelesaikan tugas deadline dan mengutamakan belajar terlebih dahulu,” tambahnya. Kisah perjuangan mereka menjadi inspirasi, menunjukkan bahwa dengan komitmen dan manajemen waktu yang baik, tantangan sebesar apa pun bisa dihadapi.
“Tantangannya mungkin seperti perjuangan kami, waktu yang sangat terbatas bagi kami di saat padatnya tugas dan kegiatan organisasi. Bulan ini, program kerja dari masing-masing organisasi yang mereka ikuti sedang berjalan secara bersamaan,” ujarnya.
Kondisi ini membuat mereka merasa harus mengatur segala hal jauh lebih ekstra daripada biasanya. Meskipun demikian, mereka tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam kompetisi tersebut.
Penulis: Arifatun Nazilah
Editor: Yulia Rohmawati