Pengusaha perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan berkelanjutan terutama pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Di Indonesia, UMKM memiliki kontribusi yang signifikan pada tenaga kerja dan pendapatan. Meski memiliki kontribusi pada pembangunan ekonomi namun usaha ini tentu tidak jauh dari tantangan dan permasalahan. Indonesia memiliki UMKM kurang lebih 52 juta dimana sebesar 60% dijalankan oleh perempuan.
Dewasa ini, pengusaha perempuan bukan lagi menjadi hal yang aneh bahkan memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi dimana pengusaha perempuan memiliki andil dalam membuka lapangan pekerjaan, menyalurkan komoditas. Motivasi yang dimiliki perempuan dalam membangun UMKM memiliki perbedaan dengan laki-laki, dimana perempuan memilih memulai usaha sendiri dikarenakan fleksibilitas kerja.
Dalam menjalankan usaha yang dimiliki, pengusaha perempuan mengalami berbagai tantangan. Untuk menghadapi tantangan yang terjadi dibutuhkan modal yang dapat digunakan untuk bertahan di tengah tantangan yang dihadapi. Termasuk di dalamnya modal manusia, modal sosial, modal keuangan, modal intelektual, modal fisik. Dengan memiliki kelima modal tersebut, pengusaha perempuan dapat menghadapi berbagai kondisi termasuk kondisi volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, ambigutitas (VUCA).
Identifikasi keterkaitan lima variabel terhadap strategi bertahan dan membentuk model strategi bertahan bagi pengusaha perempuan berdasarkan pada volatility, uncertainty, complexity, ambiguity (VUCA). Sampel dipilih melalui teknik purposive sampling dengan kriteria yaitu usaha telah dijalankan selama tiga tahun dan telah memiliki turnover mencapai 50 juta rupiah per bulan. Oleh karena itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 155 pengusaha perempuan dan 14 peserta Focus Group Discussion (FGD) yang memenuhi kriteria.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterkaitan lima variabel dalam pentagon assets pada Sustainable Livelihoods untuk menginvestigasi strategi bertahan pada pengusaha perempuan di Indonesia menggunakan dasar volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, ambigutitas (VUCA). Penelitian ini berlangsung pada masa pandemi Covid-19 karena kondisi yang relevan dengan saat ini, dimana mengakibatkan turunnya produktivitas bagi pengusaha dalam hal ini pengusaha wanita. Untuk menghindari hasil yang bias dan mendapatkan hasil terbaik mengenai strategi yang digunakan dalam volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, ambigutitas (VUCA), penelitian ini memilih era pandemi. Oleh karena itu, mereka dapat diterapkan pada pengusaha perempuan dalam menghadapi kondisi yang tidak menentu.
Hasil
Modal utama yang harus dimiliki pengusaha perempuan yang digunakan untuk strategi bertahan bagi bisnis yang dimiliki dalam menghadapi kondisi pandemi adalah modal intelektual sedangkan kondisi yang paling mempengaruhi pada strategi bertahan adalah kompleksitas. Dalam menjalankan bisnis, setiap pengusaha tentu menginginkan bisnis yang dimiliki akan bertahan dalam jangka panjang. Namun, kondisi yang tidak terduga tentu menjadi salah satu hal yang menjadi tantangan dari pengusaha. Kondisi pandemi merupakan salah satau kondisi yang menjadi hal yang tidak terprediksi sebelumnya.
Menggunakan VUCA sebagai perspektif dalam dasar strategi bisnis menunjukkan bahwa setiap modal yang dimiliki pengusaha memiliki peranan penting. Modal manusia dibutuhkan dalam menghadapi permasalahan, dimana modal manusia mampu memberikan dampak pada usaha untuk tetap berjalan karena dipertibangkan melalui pendidikan, pengalaman, kemampuan, budaya dan latar belakang.
Modal sosial termasuk di dalamnya memperluas jaringan, sehingga mendapatkan informasi untuk pengembangan usaha yang dimiliki, dukungan dari orang-orang terdekat juga memiliki andil dalam keberlangsungan usaha yang dimiliki pengusaha wanita. Modal finansial juga modal yang dibutuhkan agar pengusaha dapat mengembangkan bisnis yang dimiliki dan bertahan pada kondisi pandemi. Pengusaha haruslah mampu mengatur keuangan yang dimiliki, seperti menentukan anggaran untuk mengembangkan bisnis, anggaran untuk mengembangkan usaha didapatkan dari pinjaman bank.
Modal fisik bagi pengusaha perempuan memiliki peran penting dalam mendukung bisnis yang dimiliki termasuk di dalamnya infrastruktur dan aset-aset produktif dengan pengguanaan teknologi salah satunya. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi dari usaha yang dimiliki. Adanya pandemi merupakan salah satu kondisi dimana penguasaan teknologi sangat penting dikarenakan adanya beberapa larangan yang menghambat kegiatan bisnis dari pengusaha wanita. Adanya modal intelektual bagi pengusaha wanita merupakan hal yang penting untuk dimiliki agar usaha yang dijalankan memiliki legalitas dan mampu bersaing dengan bisnis lain, memiliki modal intelektual termasuk dalam salah satu strategi bisnis pengusaha wanita.
Pembangunan berkelanjutan dan perspektif volatility, uncertainty, complexity, ambiguity (VUCA) dapat digunakan pengusaha wanita sebagai strategi dalam menghadapi ketidakjelasan kondisi yang dialami oleh pengusaha wanita dikarenakan pandemi covid-19 sehingga bisnis yang dijalankan tetap kompetitif dan terus berkembang.
Penulis : Achsania Hendratmi
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e10520
Hendratmi, A., Agustina, T.S., Sukmaningrum, P.S., Widayanti, M.A., Livelihood strategies of women entrepreneurs in Indonesia, HELIYON, https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e10520