Tanggung jawab perawatan yang rumit yang diemban oleh para pengasuh keluarga dalam merawat pasien dengan penyakit kronis menimbulkan stres, yang berpotensi mengurangi kemampuan keluarga untuk memberikan perawatan yang efektif. Dalam situasi di mana para pengasuh keluarga pasien dengan diabetes melitus tipe 2 (T2DM) tidak mampu menerapkan mekanisme koping yang efektif, terdapat potensi dampak buruk pada kualitas hidup pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara strategi koping keluarga dan kualitas hidup pasien dengan T2DM yang menjalani perawatan di pusat kesehatan primer di Malang, Indonesia. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh faktor demografi terhadap kedua strategi koping keluarga dan kualitas hidup pasien ini.
Penelitian menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Partisipan meliputi 327 individu dengan T2DM dan 327 pengasuh keluarga, dipilih dari 16 pusat kesehatan primer menggunakan teknik pengambilan sampel acak klaster. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner COPE Brief untuk menilai strategi koping dan kuesioner DQOL (Diabetes Quality of Life) untuk mengukur kualitas hidup. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji peringkat Spearman dan regresi logistik multivariat.
Hasil temuan penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar pengasuh keluarga menggunakan strategi koping adaptif (93,9%), sementara proporsi yang signifikan dari individu dengan T2DM melaporkan memiliki kualitas hidup yang baik (84,1%). Analisis menunjukkan hubungan positif antara strategi koping keluarga dan kualitas hidup pasien T2DM. Secara khusus, strategi koping keluarga yang lebih baik berhubungan dengan kualitas hidup yang lebih tinggi pada pasien T2DM (p=0.000; r=0.447; α=0.05). Selain itu, analisis demografi menyeluruh mengungkapkan bahwa pendidikan secara signifikan mempengaruhi kedua variabel strategi koping keluarga dan kualitas hidup pasien, dengan odds rasio masing-masing sebesar 1,284 dan 1,561.
Temuan penelitian menekankan pengaruh saling antara strategi koping keluarga dan kualitas hidup pasien T2DM. Perawat harus memberikan perhatian utama pada faktor demografi seperti pendidikan, usia, jenis kelamin, dan durasi diabetes untuk meningkatkan strategi koping keluarga dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Penulis: Setyoadi Setyoadi, Ferry Efendi, Joni Haryanto, Fitri Rosyidawati, Niko Dima Kristianingrum, Yati Srihayati, Dina Dewi Sartika Lestari Ismail