Universitas Airlangga Official Website

Strategi Peningkatan Efikasi Penggunaan Obat Bius Lokal Lignocaine 2% di Tempat Praktik Dokter Gigi

Foto by Liputan6.com

Perawatan yang diberikan oleh dokter gigi pada gigi pasiennya, termasuk: perawatan saluran akar, perawatan bedah kecil, dan perawatan lainnya seringkali menyebabkan rasa nyeri atau sensasi rasa tidak nyaman lainnya pada pasien yang datang ke klinik gigi. Salah satu cara untuk menurunkan rasa nyeri dengan menggunakan perawatan bius lokal yang menurut standar operasional prosedur (SOP) salah satu teknik bius lokal dengan menggunakan teknik blok saraf mandibula. Obat bius lokal yang sering digunakan adalah obat bius jenis lignocaine dengan konsentrasi 2%. Kekurangan penggunaan obat bius lokal bergantung pada ada tidaknya bengkak yang terdapat pada gigi penyebab, pulpa gigi yang mengalami hyperalgesia dan tingkat keasaman (pH) pada tempat akan dilakukan pemberian obat bius lokal juga memberi pengaruh dimana tingkat keasaman yang dapat diterima oleh obat bius lokal pada rentang 2.9 sampai dengan 4.4. Kekurangan tersebut menyebabkan terjadinya kegagalan pada teknik blok mandibula dengan prevalensi kegagalan pemberian obat anestesi lokal sebesar 44-81%. Berdasarkan hal tersebut, perlu dicari metode untuk meningkatkan efikasi obat bius lokal dengan menggunakan lignocaine pada pasien di tempat praktek dokter gigi.

Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan efikasi obat bius lokal lignocaine 2%, yaitu: obat bius lokal lignocaine 2% dipanaskan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan pada suhu 42Ö¯C dan obat bius lokal lignocaine 2% diberi bahan tambahan sodium bikarbonat. Cara untuk meningkatkan efikasi obat bius lokal lignocaine tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gandhi pada tahun 2022. Gandhi melakukan penelitian pada subjek manusia sejumlah 252 orang. Subjek tersebut dibagi ke dalam tiga kelompok yang berbeda, yaitu: 1. Kelompok pemberian obat bius lokal lignocaine 2% yang dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 42Ö¯C, 2. Kelompok pemberian obat bius lokal lignocaine 2% yang diberi bahan tambahan sodium bikarbonat dengan konsentrasi 8.4% sebanyak 0.18 ml, dan 3. Kelompok konvensional berupa pemberian obat bius lokal lignocaine 2% saja tanpa dipanaskan dan diberikan bahan tambahan apapun. Ketiga kelompok tersebut kemudian diperiksa rasa nyeri menggunakan alat visual pemeriksa rasa nyeri dan tes pada pulpa. Hasil yang didapatkan adalah obat bius lokal lignocaine 2% yang diberi perlakuan baik perlakuan dipanaskan pada suhu 42Ö¯C dan diberi bahan tambahan sodium bikarbonat lebih tinggi efektivitas dibandingkan dengan obat bius lokal lignocaine konvensional.

Penelitian yang kami lakukan dapat memberikan rekomendasi pada dokter gigi yang praktek sebagai dokter gigi umum ataupun dokter gigi spesialis dalam mengurangi ketidaknyamanan pasien yang datang ke klinik mereka. Pasien seringkali datang ke klinik dokter gigi dalam keadaan sakit gigi mengganggu, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan dokter gigi dapat mengurangi rasa tidak nyaman yang muncul pada pasien dan dapat meningkatkan efikasi obat bius lokal kepada pasien yang datang ke kliniknya.

Penulis: Dr. Dian Agustin Wahjuningrum, drg., Sp.KG(K)

Informasi lebih detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://doi.org/10.7717/peerj.14187

Namita Gandhi, Nimisha Shah, Dian Agustin Wahjuningrum, Sweetly Purnomo, Riana Nooshian, Suraj Arora dan Ajinkya M. Pawar. [2022] Evaluation of pulpal anesthesia and injection pain using IANB with preheated, buffered and conventional 2% lignocaine in teeth with symptomatic irreversible pulpitis—a randomized clinical study. PeerJ 10:e14187.