Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi dampak membran Platelet-Rich Fibrin (PRF) dan autograft konjungtiva terhadap α- Smooth Muscle Actin (α-SMA) dan ekspresi kolagen tipe III setelah eksisi konjungtiva pada Oryctolagus cuniculus (Kelinci).
Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental dengan desain randomized post-test only.Tempat dan lama penelitian adalah Universitas Airlangga, Surabaya pada bulan November 2022. Dua puluh mata kelinci dikategorikan menjadi dua kelompok, kelompok yang dijahit dengan membran PRF dan kelompok yang dijahit dengan autograft konjungtiva setelah eksisi konjungtiva temporal. Penelitian ini menilai ekspresi α-SMA dan kolagen tipe III melalui metode Immunoreactive Score (IRS). Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode statistik yang sesuai, seperti uji t atau uji Mann-Whitney U, untuk membandingkan ekspresi α-SMA dan kolagen tipe III antara kedua kelompok.
Hasil dari penelitian data setiap sampel mewakili rata-rata nilai IRS yang telah diamati pada perbesaran 200x. Pada kelompok autograft konjungtiva, rerata IRS ekspresi α-SMA adalah 5,52 ± 0,84, jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok membran PRF (2,34 ± 0,34) dengan p <0,05. Demikian pula, kelompok autograft konjungtiva menunjukkan rata-rata IRS kolagen tipe III yang lebih tinggi (3,87 ± 0,25) dibandingkan dengan kelompok membran PRF (2,29 ± 0,31) (p <0,05).
Kesimpulan penelitian ini, terdapat variasi ekspresi kolagen α-SMA dan tipe III antara membran PRF dan kelompok autograft konjungtiva pada model kornea kelinci. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan perbedaan dalam kemanjurannya dalam perbaikan kerusakan konjungtiva.
Penulis: Indri Wahyuni, dr., Sp.M.
Informasi detail dari riset ini terdapat di: https://pjo.org.pk/index.php/pjo/article/view/1760
Baca juga: Kabar Baik dari Daun Malaka, Senyawa Flavonoidnya Ternyata Tidak Beracun