Universitas Airlangga Official Website

Studi Global Gen Resisten Antimikroba pada Helicobacter pylori

Ilustrasi Mikroba Indigenous. (Sumber: UI)

Helicobacter pylori (H. pylori) adalah bakteri gram-negatif yang menginfeksi hampir setengah populasi manusia di seluruh dunia. Infeksi persisten dari bakteri ini dapat menyebabkan berbagai implikasi klinis, seperti gastritis, atrofi lambung, tukak lambung, metaplasia usus, limfoma mukosa jaringan limfoid dan kanker lambung. Hingga saat ini, vaksin yang efektif untuk H. pylori belum ditemukan.

Pengobatan kuratif yang digunakan adalah obat antimikroba yang ditujukan untuk mencegah penularan lebih lanjut dan mengatasi peningkatan penyakit. Namun, beberapa permasalahan terkait terapi tersebut muncul, yaitu berupa praktik buruk dalam penggunaan antibiotik yang mengarah pada fenomena resistensi antimikroba (AMR), yang menjadi perhatian utama dalam pemberantasan H. pylori dalam dekade terakhir.

Mutasi gen diyakini sebagai salah satu mekanisme utama perkembangan AMR dalam dunia klinis. Namun, hal ini justru mengesampingkan penelitian mengenai gen resisten antimikroba/ antimicrobial-resistant gene (ARG) pada H. pylori yang juga merupakan faktor penyebab perkembangan AMR. Sehingga, perlu dilakukan studi skala global untuk memahami epidemiologi ARG pada H. pylori saat ini.

Microbes. Source:IDNews

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan peneliti dari Oita University, Jepang; University of Gothenburg, Swedia; Chinese Academy of Sciences, Shanghai; dan Thammasat University, Thailand melakukan penelitian untuk mendeteksi ARG dalam genom H. pylori, distribusi ARG pada H. pylori global, dan dampak kehadiran ARG pada fenotip AMR klinis.

Selain itu, peneliti juga menganalisis potensi AMR terkait pompa efflux (EP) yaitu protein transporter yang berfungsi untuk mengeluarkan substrat toksik dan metabolit endogen dari dalam sel menuju ke luar sel. Hasil ini juga akan membuka banyak peluang untuk penelitian ARG H. pylori di masa depan. Termasuk mengidentifikasi kandidat ARG baru pada H. pylori menggunakan data antibiogram yang diambil dari strain isolat pasien klinis multinasional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H. pylori memiliki 42 ARG terhadap 11 kelas antibiotik yang berbeda (16 gen terkait dengan resistensi kelas antibiotik tunggal dan 26 gen terkait dengan resistensi terhadap multi obat). Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa secara alami ARG H. pylori bersarang dalam genom inti, disebut ‘Kumpulan ARG yang biasa ditemukan dalam Genom Inti H. pylori (ARG-CORE)’. Sedangkan ARG-ACC—ARG dalam genom aksesori—eksklusif untuk spesies tertentu.

Selain itu, peneliti juga mendeteksi 29 gen AMR potensial terkait pompa efflux yang sebagian besar merupakan gen AMR yang sebagai ARG-CORE. Distribusi ARG tampaknya hampir serupa berdasarkan geografis atau perspektif populasi H. pylori. Namun beberapa ARG memiliki distribusi yang unik karena cenderung hanya dapat ditemukan di wilayah atau populasi tertentu. Kehadiran ARG mungkin tidak berkorelasi langsung dengan fenotip sensitif/resistensi dari isolat pasien klinis tetapi dapat mempengaruhi fenotip konsentrasi hambat minimum.

Penulis: Muhammad Miftahussurur

Artikel lengkap dapat diakses di: https://doi.org/10.3390/antibiotics12071118