α-Glukosidase merupakan enzim yang bertanggung jawab untuk melepaskan monomer α-D-glukosa melalui reaksi hidrolisis. Pelepasan monomer ini meningkatkan konsentrasi gula dalam darah dan meningkatkan risiko pasien diabetes melitus (DM) tipe-2. Melalui studi komputasional, kami mengevaluasi efisiensi struktural dan penghambatan konjugat karbazol-piranokumarin/Karbazomarin-C baru sebagai penghambat α-Glukosidase pada tingkat molekuler. Kami menemukan bahwa Karbazomarin-C (Car) memiliki sifat mirip obat dan ADMET yang menjanjikan. Sementara itu, pemodelan pergeseran kimia proton melalui pendekatan teori fungsi kerapatan (DFT) menunjukkan bahwa molekul Car memiliki kesesuaian dengan hasil eksperimen. Simulasi dinamika molekuler diterapkan untuk memahami efisiensi penghambatannya melalui pengikatan energi bebas (∆Gbind dan ∆Gexp). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Car (∆Gbind: -6,10 kkal/mol dan ∆Gexp: -5,02 kkal/mol) memiliki daya hambat yang lebih baik daripada Acarbose sebagai kontrol (∆Gbind: -4,48 kkal/mol dan ∆Gexp: -3,17 kkal/mol). Selain itu, sembilan residu bertanggung jawab atas stabilisasi ikatan kedua inhibitor, yaitu F175, R210, V213, Q276, F300, P309, L310, R439, dan R443. Informasi dalam penelitian ini menunjukkan betapa potensialnya Carbazomarin-C sebagai inhibitor α-Glukosidase pada tingkat molekuler.
Penulis: Prof. Dr. Nanik Siti Aminah, M.Si.