Universitas Airlangga Official Website

Sudah Siapkah Remaja Menjadi Ibu?

Ilustrasi by Sehat Negeriku

Remaja merupakan masa keemas an untuk mengembangkan diri, menuntuk ilmu dan berkarya bagi bangsa dan negara. Di sisi lain, WHO menyebutkan terdapat 12 juta remaja perempuan di dunia melahirkan setiap tahun, sebagian besar mereka berasal dari kalangan yang berpenghasilan rendah dan menengah. Sementara diperkirakan 3,9 juta remaja tepatnya usia 15-19 tahun menjalani aborsi yang tidak aman dan yang sangat memprihatinkan di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah. Komplikasi kehamilan maupun persalinan merupakan penyebab utama remaja 15-19 tahun mengalami kematian. Bayi yang dilahirkan dari ibu pada usia remaja juga berisiko 50 persen lebih tinggi mengalami kematian. Kehamilan pada remaja di negara-negara tingkat ekonomi rendah dan menengah menjadi hambatan yang berisiko bagi pembangunan dan dapat menyebabkan putus sekolah, hilangnya produktivitas, dan peningkatan kemiskinan antargenerasi. Proporsi ibu usia remaja di Indonesia pada Tahun 2018 masih tergolong tinggi karena data menyebutkan lebih tinggi jika dibandingkan proporsi ibu usia remaja di dunia.

Remaja digadang-gadang menjadi generasi yang penuh kreativitas dan menjadi agent of change bagi suatu negara. Tapi bagaimana jika di usia remaja justru dibebani dengan tanggungjawab seorang ibu? Kehamilan usia remaja dapat berdampak buruk bagi Kesehatan. Salah satu penyebab tingginya kematian ibu adalah kehamilan usia remaja. Kita tahu bahwa perkembangan teknologi semakin cepat dan pergaulan bebas semakin marak. Hal ini mengakibatkan perilaku menyimpang pada remaja semakin tinggi yang salah satunya menjadikan perempuan masih remaja harus menjadi seorang ibu. Remaja yang seharusnya masih sekolah mengejar pendidikan setinggi-tingginya malah terjerumus pada kejadian tidak diinginkan dengan melahirkan di usia remaja yang tentunya sangat berisiko.

Hal ini yang melatarbelakangi penulisan artikel berjudul “Factors associated with adolescent birth in Indonesia: a national survey” (Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelahiran pada remaja di Indonesia: survei nasional).  Artikel ini dipublikasikan di Jurnal Internasional Bereputasi yang artinya masalah ini merupakan masalah kesehatan masyarakat di banyak negara khususnya negara berpenghasilan rendah dan menengah. Studi Demografi Kesehatan baik yang dilakukan di Indonesia dan di negara lainnya pun mengkaji tentang kelahiran pada perempuan usia 15-19 tahun (usia remaja) secara rutin.

Hal yang menarik adalah faktor dominan penyebab kelahiran pada remaja adalah usia berhubungan seksual pertama kali yang dilakukan pada usia 10-14 tahun. Selain itu, faktor media juga berdampak signifikan pada kelahiran pada remaja. Ini berarti perlu adanya intervensi kolaboratif antar stakeholder khususnya terkait media informasi pada remaja. Mengingat remaja juga merupakan kelompok usia yang paling aktif dalam menggunakan media sosial. Fenomena remaja yang sudah menjadi ibu ini banyak ditemui di daerah pedesaan. Hasil penelitian menekankan bagaimana upaya stakeholder dalam mengatasi kelahiran pada remaja khususnya di wilayah pedesaan. Selain itu pentingnya faktor media informasi perlu menjadi perhatian mengingat akses informasi di pedesaan cenderung lebih terbatas.

Remaja merupakan aset negara yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya untuk menjamin masa depan negara lebih baik. Adanya penelitian terkait kelahiran pada remaja diharapkan dapat membantu mencanangkan informasi yang tepat agar remaja khususnya perempuan tidak terjerumus pada perilaku menyimpang atau kejadian yang tidak diinginkan. Sehingga stakeholder terkait dapat bergandeng tangan untuk merumuskan bagaimana cara terbaik serta bersama-sama mencegah kelahiran pada remaja.

Penulis: Devi YP, Ekoriano M, Sari DP, Muthmainnah M.  Factors associated with adolescent birth in Indonesia: a national survey. Rural and Remote Health 2022; 22: 7219. https://doi.org/10.22605/RRH7219

Informasi detail dari studi artikel ini dapat dilihat pada Jurnal RRH (Rural and Remote Health), Volume 2 Tahun 2022 (ISSN 1445-6354) nomor 7219. Artikel tersebut dapat diakses pada link berikut: https://www.rrh.org.au/journal/article/7219