Latihan beban dengan intensitas tinggi akan menyebabkan kerusakan otot dan ditandai dengan nyeri otot yang tertunda atau Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). Nyeri otot disebabkan oleh proses keradangan akibat peningkatan kadar tumor necrosis factor-alpha (TNF-a) dalam darah sebagai respons terhadap kerusakan otot. Pada tingkat yang tepat, TNF-a akan memberikan perlindungan dan penyembuhan. Namun, pada kadar yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan jaringan.
Tingkat kejadian nyeri otot pasca-latihan sebesar 76,5% dan tatalaksananya secara farmakologi menggunakan obat anti inflamasi nonsteroid sangat lazim di kalangan atlet dan orang yang melakukan aktivitas fisik tinggi. Beberapa jenis obat yang sering digunakan adalah asam menamat, piroksikam dan natrium diklofenak. Pemberian obat-obat ini setelah latihan beban memiliki efek mengganggu pertumbuhan otot yang menghambat hipertrofi dan kekuatan otot. Hasil dari pemberian obat anti inflamasi justru akan meniadakan hasil latihan yang dilakukan. Untuk itu dibutuhkan solusi alternatif untuk mengurangi keluhan nyeri pada otot, namun tetap tidak mengganggu respon pertumbuhan otot akibat olahraga.
Salah satu bahan alami yang terdapat dalam minyak ikan adalah senyawa omega 3. Omega 3 dapat menghambat peradangan dengan memblokir sinyal TNF-α dengan mengaktifkan respons protein pada otot. Aktivitas anti-inflamasi omega 3 juga menghambat produksi eikosanoid proinflamasi termasuk prostaglandin dan leukotrien. Suplementasi Omega 3 juga telah digunakan secara luas oleh para atlet untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan VO2Max. Selain itu omega 3 juga meningkatkan sel darah merah dan hemoglobin. Sampai saat ini suplementasi omega 3 belum dilaporkan menimbulkan efek samping setelah berolahraga pada atlet, namun belum dilakukan uji efektivitas efek akut suplementasi omega 3 untuk mengurangi nyeri akibat peradangan setelah latihan beban.
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah mengevaluasi efek akut suplementasi omega 3 terhadap kadar TNF-a serum, intensitas nyeri, dan kekuatan otot setelah latihan beban intensitas tinggi. Sebanyak 20 laki-laki dewasa dengan BMI 18.00-24.99 dibagi menjadi 2 kelompok yaitu (K1) dengan plasebo dan (K2) dengan suplementasi omega 3 dengan dosis 1000 mg (540 mg EPA dan 360 mg DHA). Intervensi dilakukan 24 jam setelah latihan beban intensitas tinggi dan data diambil sebelum dan sesudah intervensi. Pengukuran kadar serum TNF-α menggunakan human ELISA kit, pengukuran intensitas nyeri menggunakan visual analog scale (VAS), kekuatan otot diukur dengan leg dynamometer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi Omega 3 secara signifikan menurunkan kadar serum TNF-α (p-0,035), mengurangi tingkat nyeri (p-0,007), tetapi tidak signifikan menurunkan kekuatan (p-0,100). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi Omega 3 dapat mengurangi kadar serum TNF-α, intensitas nyeri, dan suplemen omega 3 dapat mempertahankan kekuatan otot setelah latihan beban intensitas tinggi terbukti dengan tidak adanya penurunan kekuatan otot yang signifikan setelah latihan beban intensitas tinggi.
Penulis: Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes
Informasi detail bisa didapatkan pada hasil riset kami di link : https://www.scopus.com/record/display.uri?eid=2-s2.0-85136160551&origin=resultslist&sort=plf-f
Novadri Ayubi, Bambang Purwanto, Purwo Sri Rejeki, Nining Widyah Kusnanik, Lilik Herawati, Anton Komaini, Toho Cholik Mutohir, Nurhasan, Muchamad Arif Al Ardha Awang Firmansyah (2022). Effect of acute omega 3 supplementation reduces serum tumor necrosis factor-alpha (TNF-a) levels, pain intensity, and maintains muscle strength after high-intensity weight training. Retos Issue 46, Pages 677 – 682