Diabetes melitus tipe 1 (DMT1) adalah penyakit kronis yang memerlukan pengelolaan medis yang ketat dan berkelanjutan. Prevalensi DMT1 yang terus meningkat setiap tahunnya dan dipredisksi bisa lebih tinggi karena banyaknya kasus yang tidak terdiagnosis. Salah satu komplikasi yang ditakutkan adalah Komplikasi Ketoasidosis Diabetikum (KAD), dimana dapat menyebabkan kematian.
Remaja dengan DMT1 di lingkungan dengan sumber daya terbatas menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga kualitas hidup yang baik, terutama karena keterbatasan dalam akses ke perawatan kesehatan, dukungan sosial, dan pendidikan terkait manajemen diabetes. Dr.dr.Muhammad Faizi SpA(K), salah satu spesialis anak subspesialis endokrinologi RSUD Dr Soetomo, Surabaya mengungkapkan bahwa faktor sosial-ekonomi dan akses terhadap fasilitas kesehatan merupakan determinan utama yang memengaruhi kualitas hidup remaja dengan DMT1.
Remaja dengan latar belakang ekonomi yang lebih rendah mengalami kesulitan dalam mendapatkan insulin secara teratur, akses ke tenaga medis profesional, serta bahan edukasi terkait diabetes. Selain itu, dukungan keluarga juga menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kepatuhan terhadap manajemen diabetes dan pengelolaan stres yang berkaitan dengan kondisi mereka. Remaja yang memiliki sistem dukungan keluarga yang kuat cenderung melaporkan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang kurang mendapat dukungan. Ketidakmampuan untuk mengakses perawatan kesehatan yang tidak memadai dapat mengarah pada komplikasi kesehatan yang serius, meningkatkan stres emosional, serta menurunkan kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, penanganan yang berfokus pada peningkatan aksesibilitas layanan kesehatan dan penguatan dukungan keluarga sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan remaja dengan DMT1. Selain itu, pelatihan-pelatihan perlu lebih banyak diberikan pada tenaga kesehatan, educator diabetes melitus, lader kesehatan, dan juga keluarga. Jika kesadaran dan pengetahuan akan diabetes melitus ini meningkat, tentunya deteksi dan penangan diharapkan dapat diberikan secara lebih cepat dan optimal.
Penulis: Dr. Nur Rochmah, dr., Sp.A(K)
Link: https://jmpcr.samipubco.com/article_203388.html
Baca juga: Permasalahan Obat pada Pasien Rawat Inap yang Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2