Universitas Airlangga Official Website

TECHNO ATOM FTMM Jadi Wadah Penguatan Dakwah dan Karakter Mahasiswa Muslim UNAIR

TECHNO oleh ATOM FTMM UNAIR sukses digelar pada Minggu (18/5/2025) (Foto: Istimewa).
TECHNO oleh ATOM FTMM UNAIR sukses digelar pada Minggu (18/5/2025) (Foto: Istimewa).

UNAIR NEWS – Guna memperkuat dakwah mahasiswa di lingkungan kampus, Advanced Technologist Moslems (ATOM), organisasi kerohanian Islam Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR), kembali menyelenggarakan program TECHNO (Training and Empowerment for Character Building, Holistic Nurturing, and Outreach in Islam). Rangkaian acara sukses terlaksana Sabtu dan Minggu (17-18/5/2025). 

Bertempat di ruang 6.09, Gedung Nano, Kampus MERR-C, UNAIR. Gelaran itu menjadi wadah awal pembinaan dakwah pada tingkat fakultas yang telah menjadi agenda rutin setiap tahun di bawah naungan Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) UNAIR.

TECHNO dirancang bukan sekadar pelatihan dasar-dasar islam, melainkan juga usaha pembentukan karakter dan sinergi dakwah bagi mahasiswa muslim-muslimah lintas fakultas. Diawali dengan Pra-Techno sesi daring, kegiatan berlanjut secara luring dengan berbagai materi keislaman, diskusi, penugasan, serta setor hafalan surah-surah Al-Qur’an sebagai syarat sertifikasi lulus Pelatihan Dakwah Kampus (PDK) I.

Tahun ini, TECHNO menghadirkan empat narasumber yang memiliki kepakaran bidang keislaman, di antaranya Ustaz Faizal Mahdi, Ustaz Ahmad Syauqi SHum MSi, Dani Setiawan SH CLA, serta Andi Faiz Naufal Zain. Adapun salah satu materi yang menjadi sorotan adalah Urgensi Dakwah dan Manajemen Syuro. Dani Setiawan SH CLA, founder DNA Lawfirm sekaligus alumnus SKI FH UNAIR, menepis gambaran yang biasa orang-orang tahu. 

“Dakwah bukan sekadar ranah mengisi kajian, tetapi juga memberi warna ke semua bidang lewat berbagai cara. Artinya, kita selangkah lebih maju dengan mengajak serta memberi contoh orang lain dalam kegiatan positif untuk terus berada di jalan Allah,” ucap Dani. 

Dani menerangkan, dakwah hukumnya wajib apabila seseorang sudah mengetahui nilai-nilai kebenaran dalam Islam untuk disebarkan. “Ada yang berpandangan, kalau dia harus baik dulu, baru mengajak orang lain, tapi ada juga yang melakukannya secara bersamaan. Baik bareng-bareng sebenarnya jauh lebih baik karena setiap dari kita pasti berproses. Mari segera memperbaiki diri dari jasadiyah, ruhiyah, dan fikriyah dengan seimbang,” serunya. 

Selain itu, ia pun mengajak mahasiswa untuk memahami pentingnya manajemen syuro atau musyawarah sebagai fondasi utama dalam mengelola organisasi dakwah. “Aktivis itu kadang-kadang confuse atau bingung terkait dua hal ini: sukar memisahkan antara kepentingan publik dan personal. Padahal, sikap pemimpin harus sudah memikirkan jauh terkait sesamanya dan dampak risiko yang dia putuskan agar tidak berdampak negatif atau bahkan menyusahkan orang lain,” tambahnya.

Sementara itu, Andi Faiz Naufal Zain, pendiri dan ketua umum ATOM FTMM tahun 2021 mendorong mahasiswa untuk menyadari peran dan kebutuhan dakwah. “Bagaimana sekarang tantangan kita sebagai pemuda muslim bisa berdakwah di lingkungan kampus, dengan segala hal anggapan orang. Tapi apapun bisa dilakukan. Entah dengan menunjukkan identitas kita sebagai muslim itu sudah bentuk influence yang lain,” pungkasnya. 

Penulis: Nur Khovivatul Mukorrobah

Editor: Khefti Al Mawalia