Universitas Airlangga Official Website

Tekankan Peran sebagai Agen Perubahan, ToT SDGs Dorong Peran UNAIR dalam Mendukung Agenda Global

Rachman Kurniawan, Manager Pilar Pembangunan Lingkungan di Seknas SDGs Bappenas.
Rachman Kurniawan, Manager Pilar Pembangunan Lingkungan di Seknas SDGs Bappenas.

UNAIR NEWS – Agenda global yang tercantum dalam 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi salah satu prioritas Universitas Airlangga (UNAIR). UNAIR telah berupaya untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan-tujuan global tersebut. Upaya ini salah satunya UNAIR wujudkan melalui kegiatan Training of Trainers (ToT) SDGs. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada Senin (21/7/2025) dan Selasa (22/7/2025) di Ruang Bayu Kinara, Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C UNAIR. 

Kegiatan yang diselenggarakan oleh SDGs Center UNAIR ini bertujuan untuk membekali akademisi UNAIR dalam pelaksanaan pencapaian SDGs. Melalui ToT SDGs 2025, para peserta diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Pelaksanaan ToT ini sekaligus membuktikan komitmen UNAIR untuk memperkuat peran dalam pencapaian SDGs. 

Praktik Penyusunan Matrik RAD dan Monev menjadi agenda hari kedua ToT SDGs 2025. Sesi tersebut diisi oleh Rachman Kurniawan, Manager Pilar Pembangunan Lingkungan di Seknas SDGs Bappenas. Rachman memperkenalkan website sdgs.bappenas.go.id yang berisi berbagai infomasi, mulai dari regulasi, pedoman teknis, laporan, dan lain sebagainya. Para peserta juga dapat mengunduh berbagai data mengenai capaian SDGs melalui website

Rachman menjelaskan ada dua pendekatan dalam pembangunan daerah berdasarkan SDGs. Kedua pendekatan tersebut adalah technocratic system dan political system. Pendekatan teknokratik berlandaskan pada kajian akademik, sedangkan pendekatan politis menyesuaikan visi dan misi kepala daerah masing-masing. Dalam pelaksanaan kebijakan kepala daerah tersebut, DPRD lah yang bertugas untuk mengawasi. 

Lebih lanjut, Rachman mengungkapkan harapannya pada seluruh peserta yang hadir. Ia juga menjelaskan latar belakang hadirnya SDGs Center secara masif. “Kami betul-betul mengharapkan kita semua menjadi agent of change untuk teman-teman di daerah. Dari pengalaman kami sebelumnya, masalahnya adalah orang-orang yang dulu kita latih sudah tidak memiliki posisi, jadi knowledge-nya hilang. Maka dari itu, kita mengembangkan SDGs Center secara masif agar knowledge-nya tidak hilang,” jelas Rachman. 

Sebagai kelanjutan dari  kegiatan ToT SDGs secara keseluruhan, dilaksanakan tindak lanjut dan pemantauan. Para peserta terpilih akan mendapat dukungan dan pemantauan secara berkala. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka mengimplementasikan dan menyebarkan pengetahuan SDGs di komunitas atau sektor masing-masing. Kegiatan ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan oleh SDGs Center UNAIR pada Bappenas. 

Penulis: Khumairok Nurisofwatin

Editor: Khefti Al Mawalia