Universitas Airlangga Official Website

Temuan Klinis Sebagai Prediksi Angka Kematian Pasien COVID-19

Temuan Klinis dan Elektrokardiografi Sebagai Prediksi Angka Kematian pada Pasien COVID-19
Photo by Detik

Penyakit virus corona-2019 COVID-19 secara praktis tersebar di seluruh negara. Karena tingginya tingkat penularan dan komplikasi, khususnya pada pasien dengan penyakit penyerta kardiovaskular, seperti hipertensi (HTN), beban penyakitnya pun menjadi relatif tinggi

HTN merupakan salah satu penyakit penyerta kardiovaskular yang paling banyak ditemui. Pasien COVID-19 dengan komorbid hipertensi mempunyai risiko kematian yang signifikan. Pasien dengan komorbid hipertensi ditemukan memiliki ekspresi enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2) berlebih, yang mungkin memfasilitasi masuknya virus yang lebih tinggi karena ACE2 adalah reseptor yang mendukung gangguan pernapasan akut yang parah akibat virus corona 2 (SARS-CoV-2).

Mekanisme lain yang mungkin adalah disregulasi sistem imun dan sistem saraf otonom. Badai sitokin disebabkan oleh pelepasan sitokin pro-inflamasi yang tidak terkendali dan respon imun yang tidak seimbang pada pasien hipertensi. Aktivasi berlebihan simpatik juga ditemukan pada pasien hipertensi. Hal itu bisa memicu cedera miokard melalui vasospasme yang diinduksi katekolamin dan efek langsung katekolamin pada miosit, efek pro-inflamasi, hipertensi pulmonal, kebocoran kapiler paru yang mendukung perkembangan sindrom gangguan pernapasan (ARDS) akut, dan membatasi fungsi paru-paru.

Mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan kematian pada pasien COVID-19 dengan komorbid HTN sangat penting. Agar alokasi sumber daya kesehatan dan pemilihan pengobatan dapat dilakukan dengan tepat.  Complete blood count (CBC) dan elektrokardiografi (EKG) adalah modalitas yang sederhana, terjangkau dan umum ditemukan di sebagian besar rumah sakit. penelitian saat ini direncanakan untuk mengidentifikasi prediktor kematian di antara pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dengan komorbid HTN.

Penelitian retrospektif dan cross-sectional dilakukan dari tanggal 15 Juni s/d 7 Juli 2021 dilakukan di RSUD Dr. Soetomo, Indonesia. Mengambil dari data dari registrasi COVID-19 di provinsi Jawa Timur dari Maret 2020 hingga Juni 2021.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komorbid hipertensi merupakan salah satu penyakit komorbid kardiovaskular pada infeksi COVID-19. Kemudian ditemukan meningkatkan risiko kematian. Usia lebih tua, jumlah WBC yang tinggi, jumlah trombosit yang lebih rendah, detak jantung yang lebih cepat, dan kelainan gelombang ST saat masuk rumah sakit merupakan salah satu prediktor kematian.

Penulis: Prof. Dr. Yudi Her Oktaviano, dr.,Sp.JP(K)FIHA.FICA.FAsCC.FSCAI

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/clinical-findings-and-electrocardiography-predicted-mortality-amo

Baca juga: Penilaian Kardiologis Sebagai Prediktor Kematian pada Pasien Geriatri dengan COVID-19