UNAIR NEWS – Ungkapan ‘buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’, nampaknya sangat tepat ditujukan pada Grananda Revy Pratama, peselam asal Fakultas Hukum, Universitas Ailangga. Beragam prestasi dari dunia selam telah ia torehkan, salah satunya adalah meraih 4 medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Porprov) tahun 2015.
Beragam prestasi yang ia dapatkan tak lepas dari profesi sang ayah yang merupakan seorang pelatih renang. Sejak kecil, Revy terbiasa melihat sang ayah melatih atlet-atlet dan pergi ke luar kota ketika ada lomba renang.
“Dulu saya sering melihat bapak dan murid-muridnya, yang kebanyakan adalah atlet, berlatih di kolam renang. Waktu kecil kalau lihat bapak sedang melatih, aku jadi ingin ikut renang,” ujar Revy, sapaan karibnya.
Bermula dari hal itu, tumbuh keinginan Revy untuk ikut-ikutan berlatih renang. Ia mulai mengenal olahraga renang sejak usia empat tahun.
“Saya sempat iri ketika melihat bapak dan atletnya yang mengikuti lomba renang, bisa sekalian liburan. Jadi seolah tumbuh keinginan dari dalam hati untuk menjadi atlet. Awalnya sih seperti itu,” ungkap laki-laki kelahiran 13 Oktober 1997 ini.
Setelah memiliki basic, pada usia 15 tahun Revy memutuskan fokus pada olahraga selam, cabang olahraga yang tidak jauh berbeda dengan renang.
Beragam kompetisi pernah diikuti oleh Revy, seperti Kejuaraan Daerah (Kejurda) Selam Jatim sejak tahun 2011 hingga 2016, Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Selam di Jakarta sejak tahun 2012 hingga 2015. Revy juga berpartisipasi pada Porprov Jatim tahun 2013 dan 2015. Dari berbagai kompetisi yang diikuti Revy itu, tak jarang ia mengatongi juara.
Revy konsisten dengan karir selamnya dengan melakukan latihan rutin yang terjadwal setiap hari Jumat dan Sabtu. Sedangkan hari aktif pada Senin hingga Jumat, ia gunakan untuk berfokus kegiatan akademik di kampus.
Namun beberapa waktu terakhir, jadwal latihan laki-laki yang memiliki tinggi badan 176 cm ini semakin padat. Secara rutin setiap Senin hingga Sabtu, karena bertepatan dengan libur perkuliahan, ia melakukan latihan rutin.
Meski kegiatan dalam bidang non akademik cukup padat, pendidikan tetap menjadi prioritas Revy. “Saya selalu mengingat pesan kedua orang tua, bahwa pendidikan tetap yang utama,” ujar laki-laki yang tergabung dalam sebuah club bernama Pas Aquatic sejak tahun 2011 ini.
Alhasil, karena Revy mampu membuktikan bahwa ia tidak pernah mengesampingkan pendidikan, ia selalu mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya. (*)
Penulis : Pradita Desyanti
Editor : Binti Q. Masruroh