UNAIR NEWS – Tim Amerta Venture Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih peringkat ketiga dalam Kompetisi Mahasiswa Nasional di bidang Ilmu Bisnis, Manajemen, dan Keuangan (KBMK). Kompetisi tersebut di bawah naungan Kemendikbud Ristek bersama Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Kompetisi ini berlangsung dari pada Senin (24/6/2024) hingga Jumat (29/6/2024) bertempat di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang.
Bidang lomba KBMK yang diselenggarakan ialah riset investasi, keuangan audit investigatif, perencanaan bisnis, penulisan karya tulis ilmiah, dan komersialisasi riset dan teknologi tepat guna. Tim Amerta Venture yang berasal dari Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu diketuai oleh Fauzan Ghaly Mulyanto. Sementara itu, anggota tim terdiri dari I Kadek Yudy Prasetia dan Vania Eka Rachmadani mahasiswa Akuntansi.
Tahapan KBMK
Melalui wawancara, Yudy bercerita tahapan yang cukup panjang harus dilalui tim untuk mendapatkan peringkat tiga. Di babak penyisihan, tim mendapatkan studi kasus dari perusahaan Sido Muncul dengan inovasi yang diberi nama Sido Rise from Adversity.
“Berdasarkan analisis makro, keuangan, dan metode valuasi, kami merekomendasikan pembelian saham Sido Muncul dengan target harga sebesar Rp810. Mungkin ini yang bisa membawa kami lolos ke tahap semifinal bersama 11 tim terbaik lainnya,” jelas Yudy, Kamis (4/7/2024).
Pada babak semifinal, tim Amerta Venture harus menganalisis perusahaan Phapros, anak perusahaan BUMN di sektor farmasi. Mereka melakukan analisis mendalam dan merekomendasikan penjualan saham Phapros dengan target penurunan harga sebesar 20.18 persen. ”Sekali lagi kami dapat lolos hingga ke tahap final yang diadakan di UMN secara offline,” ujar Yudy.
Babak final menjadi tantangan terbesar bagi Amerta Venture. Pasalnya, tim tersebut hanya memperoleh waktu kurang dari 10 jam untuk menganalisis Hansoh Pharma, perusahaan farmasi terkemuka di Hong Kong. Tim Amerta Venture berhasil memberikan merekomendasikan pembelian saham dengan target harga 21,79 Hong Kong Dollar. Hasilnya berbuah manis yang membawa mereka meraih peringkat ketiga.
”Cukup tertantang di tahap final, karena pasar yang disasar dari internasional sehingga memerlukan waktu untuk memahami kosakata baru,” papar Yudy.
Selain prestasi yang membanggakan, Amerta Venture juga mendapatkan pengalaman berharga dari kompetisi ini. Mereka merasa lebih terlatih dalam menganalisis investasi, mengelola portofolio, dan memahami kondisi ekonomi serta industri secara lebih mendalam. “Kami berharap analisis kami dapat diakses oleh publik agar masyarakat lebih teredukasi dan melek investasi,” ujar perwakilan tim.
Penulis: Venni Tanujaya
Editor: Yulia Rohmawati