Universitas Airlangga Official Website

Tim FKG Unair Raih Juara 1 Dental Scientific Meeting

Tim mahasiswa dari FKG UNAIR Raih Juara 1 dalam Soedirman Dental Scientific Meeting 2024. (Foto: Dokumentasi Istimewa)

UNAIR NEWS – Tim mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional. Kali ini, mereka berhasil meraih juara pertama dalam ajang Soedirman Dental Scientific Meeting 2024 pada Sabtu (31/08/2024). Mereka terdiri dari Mohammad Iqbal, Sherina Fatwa Imanu, dan Brian Limantoro.

Dalam kompetisi Dental Scientific Meeting 2024, tim FKG UNAIR mengusung gagasan bertajuk Evaluasi Pemanfaatan Portable Vibratory Device pada Piranti Ortodonti dalam Meningkatkan Orthodontic Tooth Movement: Sebuah Tinjauan Sistematis.

Iqbal menuturkan bahwa inovasinya bertujuan untuk mempercepat pergerakan gigi selama perawatan ortodonti. Dalam hal ini, alat portable vibratory device (PVD) berfungsi mentransmisikan getaran atau impuls ke gigi geligi. 

“Perawatan ortodonti merupakan perawatan yang cukup kompleks dan membutuhkan waktu perawatan yang cukup panjang. Panjangnya durasi terapi ini membuat terapi ortodonti sangat dipengaruhi oleh tingkat kooperativitas pasien,” jelas Iqbal. 

Iqbal juga berkata bahwa studi menunjukkan bahwa frekuensi jumlah kontrol dan tingkat kooperativitas saling berkorelasi positif satu sama lain. Oleh karena itu, perlu ada inovasi terapi alternatif yang dapat mempercepat durasi terapi. 

“Dengan alat ini, diharapkan frekuensi kontrol, durasi terapi, dan jarak antar kontrol dapat dipersingkat. Sehingga memudahkan pasien dan dokter gigi dalam pengelolaan perawatan ortodonti,” ujar Iqbal.

Melewati berbagai Rintangan

Tim FKG UNAIR harus melewati berbagai tahapan, mulai dari pendaftaran dengan mengirimkan abstrak, seleksi menjadi finalis, hingga pengiriman full paper dan presentasi luring. Pada saat tahap finalis, Iqbal dan tim harus bersaing dari lima mahasiswa FKG asal Unsyiah, Unsoed, UI, UB, dan UNHAS. 

Perjalanan tim FKG UNAIR tak selalu berlangsung mulus. Setiap anggota harus menyesuaikan waktu dengan kesibukan masing-masing. Namun, perjuangan tim akhirnya berbuah manis. Pada tahap akhir kompetisi tim mampu memukau para juri melalui presentasi luar biasa mereka.

“Masing-masing dari kami memiliki kesibukan yang berbeda. Saya sendiri saat ini tengah menjalani program profesi, Sherina sedang proses skripsi, dan Brian mulai memasuki peminatan di semester lima. Namun, kami berhasil mengatasi hambatan ini dengan latihan daring yang cukup intens,” ungkap iqbal

Keberhasilan mereka tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga membawa harapan besar bagi pengembangan alat PVD di Indonesia. “Kami berharap di Indonesia akan dapat diproduksi alat PVD. Hal ini mengingat prevalensi maloklusi di Indonesia mencapai 80 persen dan maraknya masyarakat yang mengenakan piranti orto cekat,” tutupnya.

Penulis: Aidatul Fitriyah

Editor: Edwin Fatahuddin