Universitas Airlangga Official Website

Tim PKM UNAIR Teliti Dampak Persepsi Orang Tua terhadap Vaksin HPV

Shofia dan Tim Saat Survei Penelitian Persepsi Orang Tua terhadap Program Pemberian Vaksin HPV (Sumber: Dok. Narasumber)
Shofia dan Tim Saat Survei Penelitian Persepsi Orang Tua terhadap Program Pemberian Vaksin HPV (Sumber: Dok. Narasumber)

UNAIR NEWS – Seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan cakupan vaksinasi HPV, mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) meneliti pengaruh persepsi orang tua terhadap program ini. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), Shofia dan tiga mahasiswa UNAIR berhasil mendapatkan pendanaan.

Tim PKM tersebut diketuai oleh Shofia Ayu Hilda Atha Nasywa (FKM). Dengan anggota Yuniar Putri Wardani (FK), Fatya Nurbaittrisna (FKM), dan Jenny Dwi Herawati (FISIP). Keempatnya berada di bawah bimbingan dosen Kurnia Dwi Artanti dr MSc. Mereka mengusulkan penelitian berjudul “Analisis Pengaruh Persepsi Orang Tua terhadap Program Pemberian Vaksin HPV pada Anak Sekolah Dasar Usia 11-12 Tahun di Surabaya”. 

“Penelitian ini memberikan banyak pengalaman berharga. Seperti bertemu dengan anak-anak SD yang lucu, orang tua dengan latar belakang beragam, dan guru yang memiliki kisah haru terkait keluarganya yang terkena kanker serviks. Kisah ini memperkuat tekad kami untuk terus berkontribusi dalam dunia kesehatan dan meningkatkan cakupan vaksin di Indonesia, khususnya di Surabaya,” ungkap Shofia. 

Penelitian ini, kata Shofia, menggunakan metode mix method dengan memadukan kuesioner (kuantitatif) dan in-depth interview (kualitatif). Hal ini memberikan keuntungan untuk menggali data secara lebih mendalam dari responden dan informan. “Sampel penelitian diambil dari lima daerah di Surabaya (Utara, Barat, Timur, Pusat, Selatan) untuk memastikan hasil yang representatif,” ujarnya. 

Penelitian Shofia dan tim terbilang memiliki variabel yang cukup lengkap dan komprehensif. Variabel yang dianalisis meliputi hubungan usia, pendidikan, pekerjaan, dan status ekonomi orang tua dengan status imunisasi anak. “Selain itu, penelitian ini juga mencakup persepsi orang tua terhadap kerentanan, keseriusan, manfaat, dan petunjuk tindakan terkait HPV, serta kepercayaan diri orang tua dalam memberikan vaksin HPV kepada anak. Tidak hanya itu, perbandingan pengetahuan dan persetujuan antara ayah dan ibu terkait HPV juga menjadi fokus dalam penelitian ini,” ucap Shofia selaku ketua tim. 

Lebih lanjut, Shofia menjelaskan di balik keberhasilan berjalannya penelitian, terdapat beberapa tantangan yang ia dan tim hadapi. Lambatnya proses perizinan dan permintaan data, penyesuaian jadwal, dan kurangnya informasi dan informan sekolah menjadi tantangan tersendiri. “Namun, kami dapat mengatasinya dengan memetakan sendiri sekolah sampel, menggeser jadwal pengambilan data, menggali data dari informan tambahan, dan memanfaatkan teknologi untuk berdiskusi dan saling mendukung,” imbuh Shofia. 

Shofia dan tim bertekad untuk mengaplikasikan ilmu di bidang sosial kesehatan dan memberikan kontribusi nyata pada pengembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian. “Besar harapan pula untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang dapat meningkatkan cakupan vaksin di Indonesia, khususnya di Surabaya,” pungkas Shofia. 

Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah

Editor: Yulia Rohmawati