Universitas Airlangga Official Website

Tinjauan Literatur Sistematis tentang Industri Halal Label

Ilustrasi idustri halal (foto Islampos)

Menurut hukum Islam, halal berarti boleh dan mengacu pada segala barang atau perbuatan yang diperbolehkan dalam ajaran Islam. Industri halal mencakup seluruh aspek dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengolah bahan mentah menjadi produk dalam usaha, proses pembuatan, pengembangan, dan pemasaran diperbolehkan oleh hukum Islam. Industri halal mengalami perkembangan positif dan menunjukkan pertumbuhan signifikan setiap tahunnya. Tidak hanya negara-negara mayoritas Muslim yang merasakan dampak pertumbuhan industri halal, namun negara-negara minoritas Muslim juga semakin sadar akan sertifikasi halal. Kondisi ini memberikan potensi besar untuk menumbuhkan industri halal, khususnya sektor wisata halal, yang permintaannya tinggi. 

Pariwisata halal merupakan bagian besar dari pengeluaran ekonomi global dan merupakan tren yang muncul di sektor pariwisata. Pariwisata halal adalah sektor penting dalam industri halal yang memberikan dampak besar terhadap kemajuan ekonomi Islam. Jumlah produk dan layanan halal mulai meningkat secara global seiring berkembangnya pariwisata halal. Sumber daya manusia yang belum siap, pemahaman yang mendalam tentang wisata halal dari para pemangku kepentingan dan masyarakat, minimnya partisipasi masyarakat, kurangnya inovasi program promosi, dan fasilitas yang belum memadai masih menjadi kendala dalam mewujudkan wisata halal.

Atribut pendukung dalam wisata halal memerlukan sertifikasi halal untuk menarik banyak wisatawan muslim dan rasa percaya bahwa kunjungan wisata halal tersebut sesuai dengan prinsip Islam. Sertifikasi halal tidak terbatas pada klaim halal saja. Namun, untuk menunjukkan bahwa bahan produksi, proses produksi, dan Sistem Jaminan Halal mematuhi hukum Islam memerlukan penyelesaian beberapa prosedur. Sertifikat halal mempunyai masa berlaku empat tahun dan dapat dijadikan syarat untuk mencantumkan label halal pada kemasan produk.

Tinjauan Pustaka

Penulis penelitian mengevaluasi dan meninjau secara kritis literatur bidang halal menggunakan analisis bibliometrik terkait halal melalui database Scopus dan menemukan 946 artikel terkait. Dengan melakukan penelitian ini, seseorang dapat menemukan penulis-penulis yang bergerak di bidang halal. Para sarjana dan publikasi yang berkaitan dengan bidang pariwisata halal diidentifikasi. Dengan meluasnya pariwisata halal, jumlah publikasi pun bertambah. Pariwisata halal didukung oleh atribut pengelolaan sebagai berikut: makanan dan minuman halal, akomodasi halal, transportasi halal, logistik halal, keuangan syariah, tempat wudhu dan fasilitas ibadah yang nyaman, serta personel yang sopan, ramah tamah, dan berilmu. Penelitian pariwisata halal terbanyak ditulis oleh penulis Indonesia.

Penelitian sebelumnya mengevaluasi rantai pasokan makanan halal dan menemukan bahwa konsumen menginginkan jaminan kualitas dan kepatuhan terhadap hukum Islam. Selain makanan halal, kosmetik halal pun semakin berkembang. Manfaat produk halal yang mulai banyak dirasakan konsumen juga didukung oleh pengaruh ekonomi halal dan keuangan syariah yang menunjukkan kemampuannya dalam memitigasi bahaya krisis ekonomi akibat pandemi.

Studi tinjauan literatur database Scopus menemukan 56 artikel dari tahun 2010-2018, menyatakan bahwa jumlah studi halal semakin meningkat. Penelitian ini menggunakan tinjauan literatur industri halal yang berfokus pada makanan halal dan pariwisata. Makalah penelitian tentang makanan halal mengalami perkembangan pada tahun 2013. Selain jumlah publikasi, perkembangan menunjukkan bahwa sertifikasi, kesadaran, kualitas pangan, manajemen, pemasaran, dan operasi rantai pasokan semuanya secara intrinsik terkait dengan makanan halal.  Untuk dapat menampung wisatawan yang menganut prinsip Islam, pengelola wisata halal harus menyediakan prasarana, pelayanan, dan fasilitas yang diperlukan. Di antaranya penyediaan masakan halal dan minuman non-alkohol, hotel halal, serta tempat wudhu yang nyaman di tempat ibadah. Ketersediaan fasilitas tersebut dapat menentukan seberapa puas wisatawan terhadap tempat wisata halal. Label halal mempunyai dampak paling besar terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk dan jasa. Selain label halal, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh religiusitas dan kualitas produk. Seluruh pengaruh yang berkaitan dengan penelitian terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk menunjukkan hasil yang positif dan mempunyai pengaruh yang signifikan.

Sebuah studi literatur menyebutkan empat masalah sertifikasi halal di Indonesia: infrastruktur, teknis, peraturan, dan interelasi. Sebuah penelitian mengkaji sertifikasi halal, menyoroti ruang lingkup, komposisi, dan arah penelitian yang dilakukan untuk digunakan sebagai arah penelitian lebih lanjut di masa depan. Namun, penelitian tersebut menyatakan bahwa tidak ada hotel yang resmi bersertifikat halal. Kota Bima Indonesia memiliki potensi dan kesiapan untuk menjadi destinasi wisata halal dengan hotel syariah, bank, dan pegadaian, didukung oleh tradisi budaya Islam yang normal. Kota Bandung merupakan salah satu destinasi wisata halal di Indonesia; Oleh karena itu, sebagian besar penginapan dan tempat wisata menyediakan tempat untuk beribadah, meskipun peralatan keagamaan sangat langka dan terkadang tidak terawat. Sertifikasi halal penting bagi sebagian besar wisatawan yang memesan makanan di tempat tersebut. Sumatera Barat, Indonesia, salah satu destinasi halal, memerlukan strategi untuk menjadi destinasi halal yang unggul. Sebuah studi menganalisis pertumbuhan dan potensi pariwisata halal Uzbekistan yang didukung oleh bangunan bersejarah dan perjalanan bebas visa. Studi tersebut menyarankan Uzbekistan juga meningkatkan infrastruktur transportasi, komunikasi dan akses terhadap tujuan wisata halal.

Metode dan Hasil

Penelitian kualitatif ini menggunakan metode tinjauan literatur sistematis, mengadopsi sistem PRISMA untuk menyaring artikel yang menjadi bahan penelitian. Dari 23 artikel penelitian label halal tentang wisata halal yang terindeks database Scopus, penelitian ini memilih seluruh artikel dan menyisakan 18 artikel sebagai bahan penelitian utama. Temuan penelitian ini menunjukkan dominasi penulis asal Indonesia dan tren perkembangan publikasi kajian label halal pada pariwisata pada tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisatawan muslim dalam menentukan destinasi wisata memperhatikan ketersediaan atribut halal seperti makanan halal dan hotel. Kajian ini berimplikasi pada posisi label halal dalam pariwisata halal yang semakin penting dan menjadi rujukan bagi pengembangan industri halal.

Penulis: Prof. Dr. Ririn Tri Ratnasari, S.E., M.Si.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Alam, A., & Hapnitasari, I. (2024). Systematic Literature Review on Halal Label Studies of Halal Tourism. development, 9, 10.

Link: Systematic Literature Review on Halal Label Studies of Halal Tourism

Baca Juga: Analisis Review Aplikasi Mobile Donasi Islami