Di Sidoarjo, Jawa Timur, semburan Lumpur Lapindo terus mengalir hingga kini dan diperkirakan hingga 26 tahun berikutnya. Keberadaan lumpur yang melimpah menyebabkan perlu adanya pemanfaatan Lumpur Lapindo. Kajian mengenai Lumpur Lapindo menyatakan terdapat kandungan material vulkanik yang kaya mineral. Kandungan mineral yang paling banyak pada Lumpur Lapindo adalah silika sehingga berpotensi cukup besar untuk dijadikan sebagai sumber silika. Pada penelitian ini dilakukan transformasi lumpur vulkanik menjadi silika xerogel mesopori yang merupakan material amorf dengan kapasitas penyerapan yang tinggi sehingga banyak dimanfaatkan sebagai penyerap kelembaban udara atau biasa disebut desikan pada penyimpanan bahan-bahan yang bersifat higroskopis seperti produk makanan, obat-obatan, tas, sepatu, peralatan elektronik dan lain sebagainya.
Uap air merupakan indikator penting yang mempengaruhi produksi pertanian dan industri, kenyamanan dalam ruangan, serta kualitas lingkungan, karena kehadirannya dapat mengubah stabilitas material dan ekologi. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol kelembapan pada suhu ruangan menggunakan teknik dehumidifikasi yang tepat. Silika xerogel mesopori, salah satu adsorben padat yang digunakan untuk adsorpsi kelembaban, disintesis dari lumpur vulkanik melalui metode sol-gel dengan mengontrol pH larutan. Dari penelitian ini diperoleh silika amorf yang memiliki ukuran partikel tidak beraturan dengan sifat bervariasi tergantung pada pH larutan. Silika xerogel yang diperoleh pada pH 8 mempunyai luas permukaan spesifik tertinggi sebesar 576.527 m2/g dan luas permukaan mesopori sebesar 527.842 m2/g. Ia juga memiliki kapasitas adsorpsi tertinggi sebesar 18,90% gw/gsx yang ditentukan dari metode konvensional dan 22,14% gw/gsx dari analisis TG. Kinerja adsorpsi kelembaban melebihi silika komersial dengan efisiensi 0,9–7% gw/gads.
Departemen Kimia FST Universitas Airlangga dan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo tergabung dalam riset pemanfaatan Lumpur Lapindo menjadi silika xerogel mesopori. Kandungan silika yang tinggi dalam material lokal Lumpur Lapindo telah berhasil diekstraksi secara hidrometalurgi dengan metode sol-gel. Silika xerogel mesopori telah disintesis dari lumpur vulkanik sebagai limbah berbahaya yang dihasilkan dari bencana industri. Pengendalian pH selama sintesis sol-gel menghasilkan luas permukaan dan ukuran pori silika yang tinggi. Luas permukaan yang besar dan jumlah gugus hidroksil yang tinggi pada permukaan silika menciptakan kinerja yang baik untuk adsorpsi kelembapan. Sifat mesopori silika memungkinkan kemampuan laju difusi molekul air. Silika menunjukkan kemampuan adsorpsi yang tinggi dibandingkan silika komersial. Peneliti berharap penelitian ini menjadi terobosan baru pengolahan lumpur vulkanik yang sangat melimpah di Indonesia, seperti Lumpur Lapindo bahkan dianggap sebagai limbah dan bencana bagi warga Sidoarjo.
Penulis: Qurrota A’yuni, S.Si., M.Si.
Jurnal: Transforming volcanic mud into mesoporous silica xerogel and its performance for efficient humidity adsorption