Universitas Airlangga Official Website

Twitter sebagai Ruang Publik yang Terhubung antara Pustakawan dan Pengguna Perpustakaan

Ilustrasi oleh Pinterest

Perpustakaan akademik harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Twitter sebagai media sosial dapat menjadi bentuk baru dari ruang publik. Ruang publik adalah tempat di mana orang dapat berdiskusi tanpa merasa dibatasi oleh status atau peraturan otoritas.

Penggunaan media sosial menjadi sangat diperlukan karena pustakawan harus tetap berhubungan dengan akademisi dan civitas akademika, terutama mahasiswa yang membutuhkan bahan untuk tugas atau proyek penelitiannya. Salah satu media sosial yang paling banyak digunakan oleh pustakawan di perguruan tinggi adalah Twitter. Twitter mudah digunakan dan tidak membutuhkan waktu loading yang lama seperti Facebook, karena hampir tidak ada iklan di platform tersebut. Selain itu, Twitter tidak membatasi penggunanya untuk mengunduh sumber daya yang diunggah oleh pengguna lain, karena semua fitur ini dapat digunakan secara gratis.

Dengan menggunakan media sosial, reputasi perpustakaan juga meningkat karena para akademisi merasa pustakawan memperhatikan tuntutan mereka. Twitter juga menawarkan penyimpanan tanpa batas bagi pengguna untuk mengunggah konten yang terkait dengan proses pembelajaran pendidikan tinggi.

Metode dan Hasil Studi

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki topik yang telah menjadi tren penelitian publikasi terkait penggunaan Twitter dan layanan perpustakaan di Universitas. Penelitian ini menggunakan analisis bibliometrik untuk mengolah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari website Scopus dengan sampel dari tiga perpustakaan universitas global, yaitu Harvard, Cambridge, dan Universitas Airlangga. Durasi sampel adalah 2016−2021 dan data dikumpulkan menggunakan pencarian kata kunci di Scopus. Kata kunci itu adalah Perpustakaan dan Twitter.

Kesimpulan

Perpustakaan Universitas Harvard memberikan perhatian pada topik yang berkaitan dengan IOT untuk mengeksplorasi hubungan antara penggunaan Twitter dan perpustakaan dengan publikasi mereka. Perpustakaan Universitas Cambridge melakukan pendekatan yang mirip dengan Universitas Harvard dalam melakukan penelitian, yang ditunjukkan dengan topik-topik yang berkaitan dengan IOT serta Perpustakaan. Universitas Airlangga hanya memiliki beberapa topik yang berkaitan dengan penggunaan Tiwtter dan perpustakaan.

Penulis: Nove E Variant Anna

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://ijmil.cherkasgu.press/journals_n/1670337736.pdf

International Journal of Media and Information Literacy

2022  Cherkas Global University Press

E-ISSN 2500-106X