Universitas Airlangga Official Website

UKM Kerohanian Bergerak dengan Slogan “Excellence with Morality”

Kegiatan memanah yang diinisiasi oleh UKKI

UNAIR NEWS – Kampus Airlangga memiliki 39 Unit Kegiatan Mahasiswa. Ada lima di antaranya, yang masuk divisi kerohanian. Yakni, UKM Kerohanian Islam, Kristen, Katholik, Budha, dan Hindu. Melalui UKM divisi kerohanian ini, mahasiswa digembleng untuk tetap teguh dalam sisi religi.

Yang di dalamnya pula, diajarkan untuk serius saat menuntut ilmu. Sebab, menuntut ilmu itu merupakan perintah Tuhan Yang Mahaesa. Dengan ilmu, manusia bisa lebih bermanfaat bagi semesta alam. Prinsipnya, pemahaman tentang agama bersifat mutlak.

“Pemahaman agama sangat penting untuk dimiliki mahasiswa. Di fase menjadi mahasiswa inilah seseorang memiliki posisi yang sangat strategis dalam masyarakat dengan kekuatan intelektual dan moralnya,” urai Ketua UKM Kerohanian Islam Muhammad Affan Andalan. “Di usia mahasiswa pula seseorang berada dalam puncak performanya secara fisik dan mental di usia muda,” imbuh mahasiswa Fakultas Hukum tersebut. “Terhadap hal tersebut,  diperlukan wawasan agama untuk menuntun segala potensi yang dimiliki mahasiswa itu menjadi sebuah kebaikan, dengan harapan mahasiswa senantiasa dapat mendatangkan kemanfaatan bagi sekitarnya,” ungkap dia.

“Wawasan agama adalah dasar atau bekal mahasiswa untuk melakukan semua kegiatan,” ungkap Ketua UKM Katholik Cristoforus Candra Bima Pangestu. “Bukan hanya itu, pengetahuan agama juga dasar iman kita sebagai umat beragama yang mempercayai Tuhan sebagai pengatur anugerah hidup kita” imbuh mahasiswa Ilmu dan Teknologi Lingkungan angkatan 2014 tersebut.

“Agama berperan  sebagai pegangan, panutan dan pedoman dalam menjalankan kehidupan sehari hari. Sebagai mahasiswa, agama dapat menjadi kitab dan acuan untuk menjadi manusia yang lebih baik, dan bermanfaat bagi lingkungan,” papar pengurus UKM Budha Irene Sugiarto. “Bukan hanya sekedar menjadi mahasiswa yang cerdas, namun perlu menjadi mahasiswa yang bermoral, sama seperti slogan UNAIR yaitu Excelent with Morality,” tambah mahasiswi jurusan Akuntansi tersebut.

Untuk menjadi bermoral, seseorang harus mendalami ilmu agama. Namun, agama bukan hanya sekedar wawasan, tetapi pengamalan dalam pikiran perkataan dan perbuatan. Belum tentu orang yang paham tentang agama, tindak tanduknya baik. “Jadikan agama sebagai acuan dan bukan sebagai hafalan saja,” ungkap mahasiswi semester lima tersebut. (*)