UNAIR NEWS – Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar sosialisasi National University Debating Championship (NUDC) atau kompetisi debat dalam bahasa Inggris dan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) atau kompetisi debat dalam bahasa Indonesia. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting pada Jumat (21/3/2025).
Pembina UKM Debat UNAIR, Usma Nur Dian Rosyidah SS MA hadir sebagai pemateri bersama Prashanti Lakshita Putri Ariadhi, Double Grand Finalist NUDC 2021 dan KDMI 2024. Direktur Kemahasiswaan UNAIR, Prof Dr M Hadi Shubhan SH MH CN, juga turut hadir untuk memberikan sambutan.
Pentingnya NUDC dan KDMI bagi Mahasiswa
Dalam sambutannya, Prof Hadi menekankan bahwa ajang ini penting bagi pengembangan soft skills mahasiswa, khususnya dalam berbicara di depan umum, berpikir logis, dan menyusun argumentasi. “Sebuah penelitian di Amerika menunjukkan bahwa komunikasi adalah softskills nomor satu yang dicari perusahaan saat merekrut karyawan. NUDC dan KDMI menjadi ajang yang bermanfaat untuk mengasah keterampilan ini,” ujarnya.
Prof Hadi juga mengungkapkan bahwa UNAIR memiliki sejarah yang baik dalam kompetisi ini. “NUDC di UNAIR juga pernah menduduki peringkat yang sangat baik, menjadi salah satu tim yang berangkat ke World University Debating Championship (WUDC) di tingkat internasional. Ini juga menjadi capaian yang bisa kita pertahankan untuk tahun ini, demikian juga untuk KDMI,” tambahnya.
Strategi dan Pembinaan Debat di UNAIR
Usma, Pembina UKM Airlangga Debating Society (ADS) UNAIR menjelaskan bahwa seleksi tingkat universitas berlangsung untuk mencari debaters unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. “Harapan kami dengan adanya seleksi di tingkat universitas terlebih dahulu, kami bisa mendapat bibit debaters yang unggul, yang bisa membawa bendera UNAIR sampai ke tingkat dunia,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Prashanti Lakshita Putri Ariadhi atau Tata, berbagi pengalaman dan strategi sukses dalam kompetisi debat. “NUDC dan KDMI bukan sekadar kompetisi berbicara, tetapi juga mengasah keterampilan menyusun argumen yang logis dan memahami perspektif lawan,” ungkapnya.
Tata juga membahas pentingnya persiapan teknis dan mental sebelum kompetisi. Peserta harus terbiasa dengan berbagai jenis mosi, melatih argumentasi spontan, dan meningkatkan keterampilan komunikasi agar penyampaian argumen lebih meyakinkan.
Terakhir, Tata menjelaskan bahwa UNAIR membuka pendaftaran seleksi internal pada (21/3/2025) hingga (16/4/2025). Panitia akan memilih 16 pembicara terbaik yang akan menjalani tahap karantina sebelum ditetapkan sebagai delegasi resmi UNAIR. NUDC dan KDMI sendiri menerapkan format debat British Parliamentary, dengan empat tim dalam setiap pertandingan. Setiap tim beranggotakan dua orang dan harus mengikuti empat babak pra-eliminasi dengan mosi impromptu.
Penulis: Fania Tiara Berliana Marsyanda
Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra