Universitas Airlangga Official Website

UNAIR Satu Data Resmi Diluncurkan

Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak meresmikan UNAIR Satu Data dalam Rapat Pimpinan dan Focus Group Discussion di Hotel Pullman Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu-Rabu (31/7-2/8/2023). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Dalam rangka memperkuat institusi berbasis data, Universitas Airlangga membuat terobosan baru dengan meluncurkan UNAIR Satu Data. Peluncuran itu langsung oleh Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak dalam rapat kerja pimpinan tahunan pada 31 Juli sampai 2 Agustus 2023 di Hotel Pullman Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Sekilas Tentang UNAIR Satu Data

Menurut Ketua UNAIR Satu Data, Dr. Unggul Heriqbaldi, Satu Data mulai terbentuk sejak tahun 2021. Program itu berada di bawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi (IDI). Proses pengembangan unit baru ini juga mendapat dukungan dari Direktorat Sistem Informasi dan Digitalisasi (DSID).

Adanya UNAIR Satu Data, kata Eriq, bertujuan untuk mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan strategis universitas. “Visi kami di satu data adalah membantu universitas dalam pengumpulan data. Selain itu juga pengelolaan dan analisis data sebagai referensi utama dalam proses pengambilan keputusan yang efisien,” ujarnya, Jumat (4/8/2023).

Ia melanjutkan, salah satu output UNAIR Satu Data adalah visualisasi data interaktif atau Repository of Airlangga Dashboard and report (Resonant). Dengan output dashboard yang terintegrasi, maka akan meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan dan pelaporan yang pimpinan di semua level butuhkan. 

Ketua UNAIR Satu Data Dr Unggul Heriqbaldi SE MSi MAppEc. (Foto: Istimewa)

Target dan Harapan

Saat ini, Unair Satu Data telah menghasilkan dashboard meliputi 13 domain penting meliputi area rekognisi global, kinerja strategis, sumber daya manusia, penerimaan mahasiswa baru, pembelajaran, kemahasiswaan, inovasi, riset & pengabdian kepada masyarakat, kerjasama, internasionalisasi, infrastruktur, penjaminan mutu, keuangan, dan lulusan & alumni. Menurut Eriq, salah satu target lanjutan Unair Satu Data di 2024 adalah memanfaatkan generative artificial intelligence untuk meningkatkan learning experience mahasiswa.

“Tahun depan, kita mulai coba dengan perangkat AI untuk memberikan pengalaman belajar terbaik kepada mahasiswa dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar. Kita bantu sediakan pilihan menu mata kuliah di berbagai fakultas maupun di luar universitas yang bisa diambil berdasarkan data yang kita miliki,” papar dosen ilmu ekonomi UNAIR itu.

Sebagai unit baru, ia menyebut pengembangan UNAIR Satu Data menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya, menghimpun tim ahli dari berbagai multidisiplin. Selain itu, lanjutnya, membangun ekspektasi yang sama dengan manajemen universitas.

“Untuk memastikan antara apa yang kita bayangkan sebagai tim dan harapan pimpinan universitas itu yang menjadi tantangan karena targetnya relatif tinggi dan target waktu yang cepat. Oleh karena itu, kita memanfaatkan semua potensi yang ada dan sangat terbuka dengan unit-unit lain untuk bekerja sama dalam memberikan masukan,” terang Eriq.

Pada akhir, ia berharap keberadaan UNAIR Satu Data tidak hanya dipandang sebagai output semata. Lebih jauh, Eriq mengajak civitas akademika agar mengoptimalkan pemanfaatan data untuk berbagai keperluan mulai dari yang sifatnya strategis hingga yang sifatnya operasional. Intinya budaya pemanfaatan data semakin tinggi dalam organisasi.

“Ketika data culture itu muncul, maka UNAIR Satu Data baru dapat dikatakan memiliki dampak yang besar bagi universitas termasuk di dalamnya bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa,” pungkasnya.

Penulis: Sela Septi Dwi Arista

Editor: Nuri Hermawan