UNAIR NEWS – Tim Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Eksakta (PKM-RE) Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih pendanaan dengan mengusung gagasan kreatif. Gagasan itu terkemas dalam serangkaian penelitian dengan judul “Uji Potensi Senyawa Kuersetin Ekstrak Kulit Malus sylvestris Mill. Berbasis in vitro serta Instrumen LC-MS/MS-FBMN sebagai Alternatif Antihipertensi di Indonesia”.
Tim tersebut beranggotakan lima mahasiswa, yaitu Harlih Alvira Pramesti (Ketua), Erika Yuni Setiyo Putri, Khilma Tsania Izzatul Muna, Nabila Umaimah Shabira Putri, dan Wilda Syaharany Rahmania Poerba. Riset tersebut di bawah bimbingan Diajeng Putri Paramita, SFarm MSi Apt.
“Sebenarnya gagasan ini berdasarkan pada fakta bahwa hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular. Dengan prevalensi kejadian yang sangat tinggi di Indonesia dan penggunaan obat sintetis tak jarang menimbulkan berbagai efek samping,” tutur Harlih selaku ketua tim.
Potensi Senyawa Kuersetin
Dalam pemanfaatannya sebagai obat, flavonoid adalah bagian tumbuhan yang kerap menjadi sumber metabolit sekunder. Berdasarkan penelitian sebelumnya, golongan flavonoid kuersetin yang terkandung dalam ekstrak kulit apel menunjukkan adanya aktivitas penghambatan enzim pengkonversi angiotensin (ACE Inhibitor) yang berperan besar terhadap penurunan tekanan darah.
“Inovasi baru yang kami kemas dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi profil kadar senyawa kuersetin dan turunannya. Senyawa tersebut terkandung dalam ekstrak kulit apel manalagi. Kami menggunakan serangkaian instrumen Liquid Chromatography Tandem-Mass Spectrometry (LC-MS/MS) serta Featured-Based Molecular Networking (FBMN),” jelas Harlih.
Tak hanya itu, Harlih mengatakan bahwa dari tim juga akan melakukan uji aktivitas antioksidan dan menentukan perbandingan IC50. Khususnya antara ekstrak kuersetin kulit apel yang didapat melalui serangkaian proses maserasi ultrasonik terhadap baku pembanding vitamin C secara in vitro menggunakan metode DPPH. Hasil uji antioksidan ini menjadi acuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan destruksi radikal bebas terutama pada organ kardiovaskular.
“Riset ini adalah hasil pemikiran bersama dari kami. Riset ini bertujuan untuk menemukan alternatif sumber senyawa, pathway farmakologis, serta perencanaan bentuk sediaan yang sesuai,” lanjut Harlih.
Pilar Keberhasilan Tim
Berhasilnya tim hingga tahap pendanaan PKM 2024 ini tentu bukanlah hal yang mudah. Banyak hambatan dan rintangan yang mereka lalui bersama, seperti persiapan riset yang harus selesai dalam waktu singkat, perubahan dan penyesuaian metode penelitian, hingga pengolahan analisis data yang menghabiskan banyak waktu dan tenaga. “Selain itu, riset ini juga membutuhkan pemahaman yang lebih kompleks guna tercapai tujuan dan target penelitian yang diharapkan,” tuturnya.
Harlih mengatakan, bahwa segala rintangan dapat mereka lalui dengan baik dan bisa bertahan hingga saat ini karena kekompakan tim. “Kami saling menguatkan satu sama lain, kerja sama dan konsisten terhadap tanggung jawab masing-masing, serta tentunya mendapatkan dukungan dosen pembimbing adalah kunci utama keberhasilan,” imbuh Harlih.
Inovasi dan Harapan
Harlih mengatakan, bahwa saat ini ia dan tim tengah mempersiapkan bekal menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 di UNAIR. Mereka berharap agar mendapatkan kelancaran pada setiap tahapan riset dan publikasi hingga dapat bermuara pada ajang PIMNAS.
“Sebagai mahasiswa Farmasi, kami berharap dengan adanya inovasi riset yang telah dilakukan ini dapat mendatangkan manfaat. Baik bagi kami maupun masyarakat terutama dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta dapat menjadi alternatif penyelesaian permasalahan hipertensi di Indonesia,” pungkasnya.
Penulis: Tim Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Eksakta (PKM-RE) Fakultas Farmasi (FF)
Editor: Yulia Rohmawati