Japanese encephalitis merupakan penyakit yang menyerang syaraf dan menjadi masalah kesehatan utama di negara-negara Asia. Penderita yang terinfeksi JE virus seringkali melalui gigitan nyamuk Culex. Virus JE berasal dari genus flavivirus (Famili: Flaviviridae), dimana burung dan babi merupakan host dalam penularannya. Virus JE diklasifikasikan dalam 5 genotipe (GI-GV). Diantara kelima genotype virus JE, GIII merupakan genotype yang paling banyak dijumpai, sementara GIV merupakan genotype JEV yang jarang ditemui. Baru- baru ini, GIV JE virus diisolasi dari nyamuk dan babi di Bali pada tahun 2017 dan 2019, serta dari pasien JE Australia yang bepergian ke bali di tahun 2019.
Pertumbuhan dan Virulensi strain 19-CxBa-83-Cv
Penelitian terkait GIV JE virus dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan virulensi dari Virus JE GIV strain 19CxBa-83-Cv yang diisolasi dari nyamuk Culex vishnui di Bali pada tahun 2019. Diketahui bahwa kemampuan tumbuh Virus JE GIV strain 19CxBa-83-Cv dan JE GI strain Mie/41/2002 lebih cepat dibanding JEV GV strain muar pada sel neuroblastoma tikus. Meskipun pertumbuhan virus strain muar lebih lambat, tingkat kematian mencit pada strain muar lebih tinggi dibanding strain bali, sementara tingkat Kematian strain Mie yang terendah pada konsentrasi tinggi. Dan hasil yang tidak jauh berbeda pada kelompok mencit yang diinfeksi pada konsentrasi lebih rendah (103 PFU)
Analisis netralisasi serum dari mencit terinfeksi 19CxBa-83-Cv
Pada mencit yang bertahan selama infeksi, diambil sampel serum pada hari ke 20 infeksi. Serum digunakan untuk analisis netralisasi terhadap strain 19CxBa-83-Cv, Mie/41/2002 , dan Muar. Serum dari mencit diinokulasi dengan Konsentrasi tinggi dari tiap strain menunjukkan PRNT50 yang berbeda-beda, dengan nilai PRNT50 tertinggi pada strain Mie/41/2002, kemudian strain 19CxBa-83-Cv, dan yang terendah strain Muar. Sementara itu, serum dari mencit yang diinokulasi pada konsentrasi rendah menunjukkan bahwa nilai titer PRNT50 rendah pada ketiga strain.
Analisis netralisasi serum dari pasien JE terhadap strain 19CxBa-83-Cv
Dari 4 pasien JE, dikoleksi 5 sampel serum untuk mengetahui kemampuan netralisasi terhadap 3 strain virus JE (19CxBa-83-Cv, Mie/41/2002 , dan Muar). Dari urutan nukleotida pada region E dari sampel pasien mengindikasikan bahwa seluruh pasien terinfeksi oleh virus JE Genotype I. 3 dari 5 serum memiliki titer PRNT50 yang sama terhadap ketiga strain virus. Sementara 2 serum lainnya, titer PRNT50 Mie/41/2002 sebesar 4-16 kalilipat lebih tinggi daripada titer PRNT50 terhadap strain19CxBa-83-Cv and Muar.
Pada penelitian ini diketahui karakteristik strain terbaru JE Virus GIV 19CxBa-83-Cv dengan membandingkannya dengan Strain virus GI dan GV. Meskipun demikian, ada beberapa perbedaan dalam urutan asam amino antara strain Bali (2017-2019) dan strain Australia (2021-2022). Maka dari itu, diperlukan analisis serupa terhadap isolate GIV lainnya dan mengumpulkan informasi yang berkaitan untuk memahami JE Virus G IV.
Penulis: Prof. Dr. Sri Subekti, drh., DEA.
Link artikel: https://www.mdpi.com/1999-4915/15/1/239